Seperti pada ulasan pembuka di atas, salah satu korban yang cukup vocal di media juga adalah seorang trader saham, sehingga sedikit banyak mengerti tentang seluk beluk dunia trading, dan pengetahuan tentang literasi keuangan juga lebih baik dari orang yang benar-benar awam.
Bukankah seharusnya bisa dianalisa, mana trading yang benar-benar trading atau hanya pura-pura seperti trading?
Well, menjawab pertanyaan di atas , kembali lagi kepada psikologi manusia tentang uang, yang mana menurut buku The Psychology of Money karya Morgan Houssel, manusia cenderung mengambil keputusan emosional saat berkaitan dengan uang.
Salah satunya adalah sifat greedy atau serakah dan instant gratification, yakni ingin mendapat hasil secara instan.
Dua mental ini yang akan membuat orang hancur tidak peduli seberapa cerdas dan pintar dia dalam hal finansial, semua kembali kepada mental dan habit dalam menggunakan uang.
Easy money = easy to go
Hampir semua orang memang akan tergiur dengan opsi-opsi mendapat keuntungan besar dengan cepat dan low risk, namun kembali lagi pada hukum alam dan hukum kehidupan yang berlaku, di mana sebuah keberhasilan entah itu diukur dari standar materi ataupun tidak.
Semua pasti membutuhkan yang namanya waktu, tenaga, dan proses. Celakanya, di zaman sekarang ini tidak semua orang bisa bersabar dengan proses, karena proses itu membutuhkan waktu, sedangkan kita hidup di era yang serba cepat, instan dan buru-buru.
Jadi tidak heran bila platform-platform seperti binary option ini muncul dan mendapat banyak perhatian dan pengikut, karena dia mempunyai semua syarat untuk memenuhi keinginan dan harapan untuk bisa kaya dengan cepat.Â
Meskipun OJK sendiri sudah melabeli platform ini sebagai platform yang illegal, nyatanya tidak menyurutkan minat banyak orang untuk bergabung, didukung pula dengan promosi para influencer ternama, maka ini seperti bom waktu yang hanya tinggal menunggu untuk meledak.
Dalam dunia investasi, tidak ada yang namanya kepastian profit, semua mempunyai resiko, tinggal bagaimana cara kita mitigasi resiko tersebut.Â