Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Motivator

Mahasiswi Tadris Biologi, IAIN Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Book

Output dari Ramadan adalah Ketaqwaan

27 Maret 2024   21:19 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:27 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Kens Geo Danuarta

Ramadhan adalah bulan yang dirindukan oleh setiap muslim dimana pun tempatnya, menjadi sebuah ajang berlomba untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya amal sholeh. Memang bulan ramadhan oleh Allah di jadikan sebgaia sebuah bulan yang di dalam nya dilipat gandakan segala amal sholeh. Selain itu juga, di bulan ini Allah memberikan kewajiban kepada umat muslim untuk berpuasa yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa tersebut.

Bukan tanpa tujuan Allah memerintahkan muslim untuk berpuasa di bulan yang mulia ini. Dapat dilihat dari ayat tentang perintah puasa maka jelas disitu kita temukan tujuan dari perintah yang Allah berikan di bulan ini. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Jelas tertulis di akhir ayat tersebut yakni kalimat "agar kamu bertaqwa", itulah tujuan dari puasa yang di perintahkan oleh Allah yakni menjadikan kita bertaqwa.

Lalu ini lah yang kemudian menjadi bagian dari tugas kita saat berpuasa, kita semua sudah memahami bahwasanya puasa itu menahan diri dari seagala sesuatu yang embatalkan nya di antara nya makan dan minum dan segala sesuatu yang menjadikan puasa kita batal. Namun di samping itu semua kita juga memiliki tugas lain yaitu bagaimana puasa itu bisa menjadikan diri kita bertaqwa.

Dari sini kita bisa memahami, tidak mungkin hanya dengan lapar dan haus akan manjadikan kita bertaqwa, pasti ada hal lain yang menyebabkan ketaqwaan itu hadir di samping lapar dan haus yang kita rasakan.

Andai kata lapar dan haus saja dapat membawa kita menuju derajat ketaqwaan, maka orang yang paling bertaqwa di antara kita adalah mereka yang hidup di pinggir jalan dan juga mereka para fakir miskin yang setiap hari sudah merasakan lapar dan haus walaupun di luar Ramadhan karna kekurangan yang mereka miliki.

Namun tidak demikian, bukan hanya haus dan lapar yang mengantarkan kita menuju derajat taqwa di sisi Allah, namun juga syahwat lain yang kita tahan selama berpuasa, itu yang menjadikan kita menuju derajat taqwa.


Hal yang mmenatarkan kita menuju ketaqwaan adalah bagaimana kita menahan diri dari ghibah, bagaimana kita menahan diri dari melihat yang Allah haramkan, itulah tujuan yang allah inginkan saat kita berpuasa supaya mengantarkan kita menuju derajat taqwa. Bukan hanya dengan lapar dan haus nya saja.


Lebih lanjut mari kita menilik sabda Nabi shalallahu'alaihi wa salam beliau bersabda dalam sebuah riwayat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun