Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Motivator

Mahasiswi Tadris Biologi, IAIN Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemenangan Tanpa Persiapan, Mungkinkah?

24 Februari 2024   18:09 Diperbarui: 24 Februari 2024   19:38 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasaa-i (IV/201), Ahmad (V/201), dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1898)).

Beberapa alasan mengapa di anjurkan untuk banyak beramal sholih di bulan sya'ban adalah Pertama, Bulan sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia, maka hendaknya kita tiru kebiasaan untuk banyak berpuasa di bulan ini sebagaimana yang Nabi lakukan karena Nabi ingin saat amalnya di angkat beliau dalam keadaan berpuasa. 

Kedua, pada bulan ini banyak manusia yang lalai dan kurang bersemangat dalam melakukan amal-amal sholih. Mengapa? Karena bulan sya'ban tidak seperti bulan Rajab yang merupakan salah satu bulan Haram yang manusia menyukai untuk banyak beramal sholih karena keistimewaan yang terdapat di dalam nya. Pada bula sya'ban ini banyak manusia yang mengapa amalan yang ada di dalam nya biasa saja sehingga sedikit dari mereka yang memperbanyak amal-amal sholih.

Disini lah letak keutamaannya ketika banyak orang yang lalai dalam memperbanyak amalan namun ada orang yang tetap semangat untuk memperbanyak amalanya dia mendapatkan keutamaan tersendiri. Sebagai contoh, Sholat malam. Mengapa sholat malam begitu mulia? Karena tidak banyak orang yang mampu untuk melakukanya, tidak banyak orang yang berhasil bangkit dari tempat tidurnya.

Karena hal ini lah sholat malam menjadi begitu mulia di sisi Allah. Seperti itu juga amalan di bulan sya'ban, ketika banyak manusia merasa biasa saja beramal di bulan sya'ban lalu ada segelintir orang yang bersemangat memperbanyak amalan di bulan ini, itu menjadi keutamaan bagi dirinya.

Ketiga, sebagai bentuk persiapan menuju bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang begitu mulia. Saat bulan sya'ban tiba maka bulan Ramadhan seolah olah sudah mengabarkan bahwa dirinya akan segera sampai dan menghampiri kita. Akan kah kita diam saat mengetahui hal itu? Sedang kita sudah mengetahui betapa mulia nya bulan itu.

Selain itu, kita selalu mengharapkan kemenangan di bulan Ramadhan dengan banyaknya amal shalih yang kita lakukan. Bayangkan, mungkinkah seorang yang ingin mendapatkan kemenangan dalam lomba lari, namun setiap hari yang di lakukan adalah tidur?

Mungkinkah seorang yang ingin mendapat kemenangan dalam olimpiade, namun tidak pernah sama sekali belajar? Tidak akan mungkin kemenangan datang tanpa persiapan. Begitu pula saat Ramadhan sudah di depan mata, bagaiamana agar kita bisa banyak membaca Al-Qur'an tanpa merasa jenuh dan bosan?

Jawabanya adalah hendaknya kita melatih diri di bulan sya'ban dengan banyak membaca Al-Qur'an. Bagaimana agar puasa yang kita lakukan di bulan Ramadhan tidak menyebabkan kita malas melakukan aktivitas? Jawabanya adalah dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan sya'ban.

Demi Allah yang menggenggam seluruh alam semesta, tidak mungkin anda mendapatkan kemenangan kecuali dengan mepersiapkan diri anda, melatih diri anda, membiasakan diri anda agar semua amal tersebut tidak terasa berat. 

Selanjutnya, ada satu hal lagi yang di lakukan para sahabat yang memiliki harta ketika berada di bulan sya'ban yaitu mereka mengeluarkan zakat untuk fakir miskin agar mereka focus beribadah di bulan Ramadhan. Ini adalah anugerah yang Allah berikan kepada siapa yang di kehendaki, tidak semua mampu untuk melakukanya yakni membantu orang lain agar fokus beribadah di bulan Ramadhan hanya orang orang yang di berikan kelebihan harta yang mendapatkan kesempatan untuk melakukanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun