Mohon tunggu...
Aha DM
Aha DM Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sang Pembual

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi│Kemarau Dingin

19 Agustus 2018   10:35 Diperbarui: 19 Agustus 2018   10:49 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim itu ....
Waktu paling beku di penghujung bulan
Tak ubahnya tubuh kaku depan mataku
Begitu pongah menantang kehidupan

Yang kau sangka benar adanya
Seakan Tuhan berbisik akan esok hari
Hingga kau wasiatkan nama tanpa kata
Mencibir ambisi yang menjulang tinggi dalam mimpi

Hendak kuraih tangan malaikat
Lalu ... kugenggamkan nyawa 'tuk diberikan pada Tuhan
Agar diletakkan dalam nirwana tanpa syarat
laksana ikhlas cinta tanpa sapa atau alasan

Hening ketetapan itu membasuh jiwa nan hina
Menampar hati di kubangan dosa
Tiada restu untukku berkelana
Menemanimu menuju puncak angkasa

Lantas ....
Membiarkan diri terkurung sendiri
Bekukan air mata hingga tandas
Suburkan rindu menjelang pagi


Aha DM
Magelang, 19 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun