Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebongkah Imitasi

10 Oktober 2024   17:32 Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar mengejar mimpi bukan ilustrasi ( Dok. Pri) 

Lihatlah di bawah langit prestasi
Ada beban terasa berat di pundak
Mimpi emas berkilau di benak
menjerat jiwa di tempat bergengsi


Dunia pendidikan merakit
Seakan jadi medan pertempuran sengit
Tekanan membuncah kuat
hati terbelah sakit menjerit


Indonesia Emas untuk bangsa
Cita-cita mulia untuk berdaya
Namun, mental tertekan rasa
Jiwa merana bak tertelan dunia

Anak muda berlomba- lomba
Hendak mengukir prestasi
Hingga lupa diri, lupa hati hlang jati diri

Pujian dan cemoohan mampir
Senjata yang menusuk terukir
Kecemasan membayangi diri

Kini mimpi menjadi kabur
Karena prestasi jadi tolok ukur
harga diri pun jatuh tersungkur
Kesehatan mental terabaikan penuh
Begitulah jiwa semakin rapuh

Kebumen, 10 Oktober 2024

#(Hari kesehatan mental sedunia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun