Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Guru dan Anak Istimewa

16 September 2024   17:24 Diperbarui: 16 September 2024   17:50 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasu pendidikan-inklusif-63acf2284addee05c4530a42

Kisah Bu Sumie yang selalu dinikmati dan dijalani tiap hari dengan ikhlas tanpa berkeluh dan kesah. Ia membuktikan bahwa dengan kasih sayang dan kesabaran, kita bisa membuat perbedaan besar dalam hidup anak-anak berkebutuhan khusus seperti Diani.

Meskipun sedang hamil besar, namun Bu Sumie tetap memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya di dalam kelas dan di luar kelasnya.

Bu Sumie berharap selalu mengajar dengan mementingkan kesabaran, penuh kasih sayang, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi tantangan apapun yang dihadapinya.

Dengan memperhatikan setiap anak, tanpa terkecuali di dalam kelas maupun di luar kelas, mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan untuk berkembang mulai dari sekarang dan yang akan datang.

Tantangan lain yang dihadapi Bu Sumie ketika dalam mengajar tentu banyak sekali yakni murid yang banyak harus ekstra sabar dan disiplin.

Apalagi mengajar di sekolah Inklusi yang banyak siswa variasi karakter berbeda-beda membuatnya harus mampu melayani dengan baik.

Selain mengajar anak ABK juga ada tantangan berikutnya,, yakni Bu Sumie juga menghadapi kendala seperti fasilitas sekolah yang terbatas, kurangnya tenaga pengajar khusus ABK misalnya dibantu Guru Pembimbing Khusus (GPK), atau dukungan dari masyarakat yang masih minim akan wawasan tentang Inklusi maupun ABK.

Sejak Diani sekolah di SD yang Bu Sumie tempati, keluarga Diani selalu memberikan dukungan penuh. Memberi motivasi dan semangatnya pada Diani.

Ibunya senantiasa sabar mengantarkan sekolah dan terkadang harus menunggunya di kelas. Saat melaksanakan asesmen orang tua Diani juga turut serta andil di dalam kegiatanya. Berkat kesabaran dan dukungan baiknya dari keluarga maka tumbuhlah menjadi anak yang mandiri dan percaya diri.

Orang tua Diani sudah paham sekali akan kebutuhan anak tersebut karena keterlambatan bicara, gerak fisik yang kurang lincah serta kemampuan untuk sosialisasi masih minim. Orang tua selalu berkonsultasi dan mengarahkan anaknya ke sebuah terapi wicara di salah satu rumah sakit terkenal. Diani sejak kecil selalu dipantau perkembangannya.

Bu Sumie juga menyarankan kepada orang tua agar senantiasa sabar dan berusaha dengan ikhlas dan jangan mudah putus asa membawa Diani ke terapi bicara maupun terapi lainya, serta koordinasi dengan pihak psikolog maupun pihak sekolah terkait perkembangan Diani. Karena Diani setiap hari mengeluarkan air liur maka disarankan membawa sapu tangan digantung di bajunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun