Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranting Rindu

11 September 2024   19:51 Diperbarui: 11 September 2024   20:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada ranting rindu yang teguh
Tercipta asa  yang tumbuh
Bagai daun yang tersiram hujan
Tumbuh perlahan lahan tanpa perhatian

Tiap batang menyimpan resah
Teringat janji yang pernah singgah
Terkumpul cerita yang memendam rasa
Tentang tiupan angin kencang menerpa

Waktu terus menyapa hangat
Ranting rindu semakin kuat
Walau gemuruh langit mampir melekat
Tapi resah gelisah daun menjerat

Menanti payung untuk berlindung
Agar angin tak menerpa rasa terbendung
Membiarkan ranting rindu tumbuh tak menentu
Menantikan dekapan baru dari segala penjuru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun