Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Rindu Siulanmu

27 Agustus 2024   09:41 Diperbarui: 27 Agustus 2024   17:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang tua kami

Setiap mentari menampakan diri

Dari ujung bumi

Disambut siulan burung bernyanyi

 

Kini siulan itu tiada seramai dulu lagi

Walau terkadang masih terdengar 

Keluhan rasa, rintihan iba

Memohon pada tuan agar keluar dari sangkar

 

Janganlah melukai sesama

Walau hanya seekor burung dara

Ikuti dramanya Gusti

Yang menguasai jagad raya ini

 

Apakah engkau juga seperti dia

Yang sedih dan iba hidup di balik jeruji 

Hanya bisa membayangkan tanpa merasakan kemerdekaan saat ini

Begitulah seekor burung dara dalam sangkarnya

 

Semua itu ada masanya

Bertemu sang surya 

Menyapa dengan siulan merdu pada tangkai pepohonan

Meloncat kian kemari sembari mencari makan kesukaan

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun