Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hambar Tanpa Tawar

19 Agustus 2024   19:48 Diperbarui: 19 Agustus 2024   20:03 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pinggiran desa sebuah kumpulan

Tampak riuh berdesakan

Sepasang mata memandang barang berjejeran rapi

Mendekat hanya dengan seberapa langkah kaki

 

Mendengar irama tawar menawar

Memeluk harga simpati pembeli kelar

Mencium aroma saling sapa hangat

Meraba lembut penuh semangat

 

Seorang ibu menggendong bakul berisi sesuap nasi

Dengan semangat dan senyum simpul menawar harga beli

Seorang bapak membunyikan klakson jajagan memikat pembeli

Seorang anak berlarian sembari membawa makanan kesukaan yang dimiliki

 

Sesekali terdengar musik pengamen beradu bunyi

Berhamburan tawa nan riang membaur diri

Di sinilah pertemuan menghangatkan saling tukar isi

Kebutuhan terlengkapi tanpa kesal dan gusar berarti

Membagi tawar dan menimbang dengan sabar hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun