Andaikan kau tahu betapa bahagia hati ini,
sejak kumenitipkan seberkas rasa dalam pena,
seakan semua telah menjadi jalan cerita,
ada sebongkah permata yang belum terbuka.
Â
Hanya coretan ini yang jadi saksi,
menggapai mimpi bersama cinta suci,
kan kupupuk dengan konsistensi diri,
demi keutuhan rasa yang bersua dalam selembar asa.
Sembari meneguk air bening,
dalam segelas yang tersisa,
menjadi harapan untuk merajut rasa,
meraih mimpi menggapai bintang.
Ada harapan kelak untuk terbang,
walau sayap masih tersulam,
masih merajut seuntai benang,
untuk menemukan sebuah khayalan riang.
Mimpi di balik pena ini,
sebuah kata pilihan diksi,
terukir secara alami,
menemukan sepenggal makna berirama penuh arti.
Kebumen, 14 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H