Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menguak Tradisi Napak Tilas, Baritan di Desa Makin Semarak

18 Juli 2024   22:02 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 17 Juli 2024 tepatnya Hari Rabu di lapangan diadakan tayuban atau baritan di Desa Clapar Kebumen.

Baritan sendiri adalah suatu tradisi lama, ada yang mengatakan euforia yang dilakukan secara turun-temurun.

Kegiatan ini untuk menyambut datangnya bulan Muharram atau dalam istilah Jawa disebut bulan Suro.

Berdasarkan dari beberapa sumber yang dikutip, Baritan disebut juga upacara adat yang dilakukan setiap bulan Suro di suatu daerah.

Acara kenduri di plataran lingkungan masing-masing dilakukan di pagi harinya. Setiap keluarga mengirimkan sebungkus makanan yang siap untuk disajikan bersama di satu tempat.

Setelah itu dilanjutkan tayuban atau baritan agenda menari di atas panggung bersama penari lengger yang diundang oleh panitia. Kegiatan ini berjalan lancar hingga malam.

Tradisi ini banyak manfaatnya bagi masyarakat Desa Clapar khususnya. Manfaatnya yaitu menciptakan rasa persaudaraan,kebahagiaan dan rasa persatuan. Dari agenda itu kerukunan antar warga akan terlihat saat momen berjalan baik.

 Kepala Desa Clapar mengatakan bahwa Baritan atau Marungan atau Tayuban merupakan adat tradisi dilakukan setiap tahun.

Menurut sesepuh baritan disebut juga sedekah bumi, dimana sedekah bumi merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan hasil panen yang didapat warga.

Baritan dilakukan setelah melaksanakan kegiatan Lubaran di desa sesuai dengan adat yang berlaku.

Tradisi unik lainnya yakni Kenduren yang biasa dilakukan wilayah lingkup RT, dimana setiap Keluarga yang memiliki Hewan Peliaharaan ternak seperti sapi membuat kendurenan masing-masing.

Setelah itu menjelang siang sampai sore bahkan malam baritan ini biasa dilakukan dalam satu panggung yang sudah dipersiapkan.

Ada juga tradisi unik ubeng desa, tujuan dari kegiatan ini adalah mengikuti jejak orang zaman dahulu.

Kemudian memiliki makna ubeng desa yang lebih unik, peserta berjalan mengelilingi desa malam hari. Berharap menjaga keamanan masyarakat setempat, Clapar Kebumen semakin keren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun