Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersanding Tawa di Sepotong Masa

11 Juli 2024   19:22 Diperbarui: 11 Juli 2024   19:32 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini terselimuti kalut tanpa suara

Apalagi bicara asmara berwarna jingga

Bukan sebab kecewa 

Bukan pula karena trauma

Sendiri bersanding tawa

Bercanda ria bersama merdunya suara

Mengisi waktu dengan melodi kata

Bersama sang senja menari menjelajah cakrawala

Membelai lembut penuh makna

Setangkai bunga kuncup merona

Seketika mekar tak peduli masa

Waktu berjalan begitu cepat enggan berkata

Melalui masa seuntai doa tak sia sia menghantar

Menanti jawab hingga bunga mekar

Menatap sang surya mendapat aura tegar

Suatu hari kering nan layu hingga pudar

Terbawa bayu seiring hati berdebar

Tercipta aroma yang terbaik untuk pecinta rasa

Kubahagia dengan seribu warna yang menyelimuti pandangan fana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun