Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membisu di Tengah Keriuhan

27 Juni 2024   14:29 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keriuhan sore penuh cahaya

Di antara suara deburan ombak merengek

Serta deru pasir berhamburan

Gelombang laut kencang bersahutan

Sementara angin dan hawa dingin menyergap

Sebuah batin membisu

Seolah terbungkam

Mendekam dan mata terpejam

Tak punya harapan dalam naungan deras

Ada celah yang menghampiri untuk berhembus

Walau retak dan rapuh tetaplah bersimpuh

Angin meraung pikiran tetap termenung

Sejuta kata mencoba menyeruak

Seakan mengamuk begitu saja

Namun hati terdiam sepi

Bertahan dalam sunyi sendiri

Mengurai masalah penuh kiprah

Harapan sudah dalam genggaman tangan lelah

Iringan do'a dalam diamnya

Menaungi alam yang kuat akan tekad manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun