Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telah Bersua Kembali

18 Juni 2024   06:32 Diperbarui: 18 Juni 2024   06:38 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinduku tersembunyi di balik tirai
Kita bersua kala pagi menyongsong mentari
Tersentuh jemari lembut
Hidup nyata hati terpaut

Telah lama kita tak saling sapa
Tak saling bertatap muka
Kau bagai peniti
Yang menyematkan diri dalam kain ini

Hatiku tersulam rindu
Membeku , kaku dan resah

Aku bagai kapal
Berlabuh dan berlayar
Di atas ombak yang bergelombang besar
Kita bagai kain yang tersulam
Bersatu dengan peniti dan benang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun