Rinduku tersembunyi di balik tirai
Kita bersua kala pagi menyongsong mentari
Tersentuh jemari lembut
Hidup nyata hati terpaut
Telah lama kita tak saling sapa
Tak saling bertatap muka
Kau bagai peniti
Yang menyematkan diri dalam kain ini
Hatiku tersulam rindu
Membeku , kaku dan resah
Aku bagai kapal
Berlabuh dan berlayar
Di atas ombak yang bergelombang besar
Kita bagai kain yang tersulam
Bersatu dengan peniti dan benang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!