Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanginya Mengikat Rasa Mengudara

16 Juni 2024   13:17 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:24 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepecik minyak wangi di baju
Seketika terikat udara semerbak harum
Mengisi ruang-ruang harapan
Melalui celah yang memancing senyuman

Aroma lewat sekilas membekas
Masuk ke rongga hidung
Meluncur perlahan
Terendus aroma segar 
Begitulah wangi terus terlontar

Dari mana datangnya
Tak lain hanya cairan menggoda
Lalu menjelma ke udara
bersama sang bayu memeluk rasa

Sepercik wangi tersirat jelas
Tak mudah terlupa oleh sanubari
Cinta suci nan berkelas
Wangi mempesona yang memantas

Penuh semangat menggapai mimpi
Bersama aroma sebotol minyak wangi
Terus mencoba menoreh semerbak
Keseruan yang mampu menebak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun