Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serumpun Harapan Menghimbau

9 Juni 2024   12:29 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:05 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini aku masih mengantuk

Kubuka mata perlahan tatap celah jendela

Terasa bahagia kau balik sapa dengan senyum

Kanan kiri tiada siapa-siapa

Hanya angin semilir menggoda tubuh yang mungil

Pagi serasa menyentuh hati

Seolah menyambutku penuh arti

Mataku terbuka dengan hati terpana

Melihat wajah sejuk penuh hijau segar

Kucoba lari mendekat

Ada yang memanggilku mengejar tekad

Tanah tersiram hujan di malam sunyi

Subur dan taman berseri

Hijau dirawat sang penjaga kebun

Serumpun harapan kan terus tertimbun

Dalam benak sang pekebun menggelora

Dia yang yang menjadikan tamanku hijau

Seluas lautan harapan menghimbau

Segar sejuk rindang menatap wajah merona

Duduk diam terpaku menanti salju

Embun menetes dengan sabarnya di hari yang syahdu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun