Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sore itu Berbalut Gugup

26 Mei 2024   14:48 Diperbarui: 26 Mei 2024   14:52 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Umi Kulsum 

Sore itu kubuka pintu langkah gugup

Kau lewat dengan pesonanya menyusup

Terbalut warna jingga

Menatap wajah dengan seksama

Kau berdiri tepat di depan pintu

Memastikan siapa yang bertemu

Saat itu terbayang gugup

Seolah berdiri di atas gunung tinggi

Menjulang tak mampu berjalan lagi

Langkahku membatu dan beku

Sebab mengantongi seribu ragu

Terkutuk tingginya lembah, derasnya hujan

Sisa langkahku lenyap

Menyisakan hitungan  jejak semu terpaku

Sepasang kelopak berputar

Memutar bayang getar

Tak mampu menengok barang sebentar

Gugup mampir dan berkobar

Bak kupu yang lewat mengisap madu

Putik bertebaran menyambutnya

Perlahan merambat ke mataku

Teringat jelas kode yang tumpah menujuku

Gerimis dan angin berangsur mengendap

Bersembunyi di pelupuk mata

Kau masih berdiri di depan pintu

Mendengar angin berdesir

Berbisik "kuingin mengenalmu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun