Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sakit yang Mengungkit untuk Bangkit

19 Mei 2024   06:56 Diperbarui: 19 Mei 2024   07:04 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ular berbisik seram, merangkai kisah kegelapan hati.

Hati yang terluka oleh nada

Sepotong cela menandai renta

Terkulai lemas sesaat menggila

Dusta mencabik rasa

Kura-kura berjalan dengan penuh kesabaran

Mencoba bangkit sekuat tenaga

Cahaya merambat ke tubuhnya

Memberikan kehangatan yang tak terkira

Senyum simpul mengarah ke tatapan asa

Bangkit berlari menuju ke arahmu

Berpacu kuda melambaikan rasa

Kerikil tajam kulewati

Batu belah kuloncati

Biarlah ku berpacu padu menuai karya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun