Oleh: Umi Kulsum
Kutapaki jalan perlahan
Biarlah jalan berliku mengalahkan tikungan semu
Menyobek tangan dan kaki yang bergaris
Dalam kesedihan terhadap jalan kehidupan
Biarkan menderu kencang
Antara motor dan mobil berebut jalan
Biarkan kopling menjerit kesakitan
Melewati antara jurang dan tikungan
Di seberang jalan penuh sampah berserakan
Dan menumpuk bak gunung menjulang
Pekat dan gelap oleh robekan asap
Marah yang sembrono terselip
Biarkan ini menghancurkan bara api
Tentang jalan hidup yang dialami
Wajah keriput banjir sesaat
Membiarkan jalan hidup meluap tanpa arah
Menabarak batu terjal yang bergetar
Menggila dalam sekejap di dunia
Duka yang terselinap
Terbungkus dalam kenangan dalam
Menusuk dan merobek harapan
Hancur berkeping dibiarkan menyusup
Kebumen, 13 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H