Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah Berjiwa Tegar

12 Mei 2024   02:57 Diperbarui: 12 Mei 2024   07:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hamparan penuh pasir
Angin semilir menyapa wajah bergaris tebal
Engkaulah penawar sesal
Segar merebak aroma menusuk tulangmya
Dalam angan terpampang samudera

Gelombang menderu mengarungi sudut kehidupan
Bibir pantai bersama deburan bersahutan
Dalam diam terbayang wajah mengumbar senyuman
Sang surya menyapa penuh kehangatan

Menyambut wajah pejuang rupiah
Dengan senyuman indah
Mengubah segala payah
Engkaulah yang berjiwa tegar  , ayah

Banting tulang sepanjang waktu
kilat menyambar di setiap relung kalbu
Yang terkadang menyulut api dalam dada membara  
Membiarkan keringat menguyur tubuhnya

Mencoba bertahan di tengah panasnya sang mentari
Yang menusuk rusuk hingga membakar kulit ari
Semangat menggelora terpatri
Demi sesuap  nasi engkau rela pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun