Oleh: Umi Kulsum
Biarkan jemariku menari di atas kertas ini
Berjuta kata mengubah kallimat bermakna
Beribu angka dan aksara yang terpendam
Sampai nyawa ucapkan letih
Walau terendam dalam jiwa ini
Kerap mampir menyesakan berserak di dada
Mengusik keheningan pagi hingga malam
Terperosok dalam lamunan yang dingin
Terpikat oleh rasa yang terpacu
Sesungguhnya aku terlena
Selalu ingin mencoba dan mengurai kata
Pena yang  tergenggam erat
Menusuk dinginya pagi hingga malam
Pekat berkarat tersudut di angan
Aku tersipu padamu
Biarkan kutulis di setiap waktu
Bebas berkelana mengintip dunia
Sudah lama menyesak dan membelenggu
Menipu mata dan memilukan hati
Banyak kisah yang membiru
Lelucon yang terungkap pada kata dan aksara
Akan merindukan di setiap saatnya
Biarkanlah kutulis
Ada makna yang tersimpan dalam kehidupan
Meluapkan emosi jiwa dan rasa
Dalam setiap tulisan ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H