Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membalut Luka dalam Lara

26 April 2024   07:40 Diperbarui: 26 April 2024   07:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menahan lara dalam diam (Liputan6.com)

Oleh : Umi Kulsum

Beginilah rasanya

Membendung air mata

Menahan luka

Membalut lara

Perih merintih dalam bisunya

Menahan rasa

Mulut tak kuasa membuka

Mata sembab serasa berat

Menahan tangis kecut

Tertunduk di ruang sudut

Yang ada hanyalah pandangan kusut

Seolah-olah semua akan ribut

Dalam diam amarah tersulut

Tapi kutetap bertahan

Kepada Tuhan aku bersimpuh

Memohon diri dengan penuh

Ada sejuta impian yang terbenam

Hingga kini belum tersulam

Hidup yang penuh gelombang suram

Menyentuh lautan kelam

Sakit dalm diam

Membalut lara dalam luka

Mengukir cerita pikiran yang membara

Kebumen, 26 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun