Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setitik Rindu

22 April 2024   16:40 Diperbarui: 22 April 2024   16:42 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertemuan. IG

Oleh: Umi Kulsum 

Tatapan nan jauh melayang menusuk awan
Tampak gunung menjunjung langit tinggi
Membentang sawah luas dan penuh harapan

Air sungai mengalir deras membasahi bumi
Jalan berkelok-kelok kudaki
Ada setitik rindu kutemui
Pancaran mata yang tulus memeluk hati

Perjalanan ini penuh resah dan gelisah
Menghapus lara mengubah keluh
Setitik rindu meracuni kalbu
Bersua sekedar menyambung rasa
Untuk beban yang tertinggal di kepala


Setetes air mata mencuri waktu

Nyanyian indah nan damai tertuju
Setitik rindu terobati
Sekujur tubuh penat hilang bahagia hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun