Oleh : Umi Kulsum
Saat malam buta
Terdengar suara jangkrik meringik
Semua mata tertutup mulut terdiam
Rembulan  menampakan wajahnya
Langit gempita sunyi kelam
Kala tubuh tersungkur dalam balutan malam
Hati bertanya pada bintang yang pendiam
Kapan ada cahaya menyinari kegelapan silam
Detak jarum jam terus berputar
Terdengar tenang semangat dan sabar
Tampak pula cecak menjulurkan lidahnya
Ingin kubertanya, apa yang engkau lakukan
"Menanti harapan" jawabnya
Jemari mulai berjejeran
Memanjatkan doa dalam keheningan malam
Mencari petunjuk penuh keyakinan
Ada seputih kertas yang mampu kutuliskan
Berkirim pesan untuk Sang Pencipta alam
Mengadu penuh harapan sejuta impian
Tegar kuhadapi di bawah langit sepi
Seuntai do'a di malam gulita ini
Lihatlah langit tak ditemani bintang
Kuhanya berteman sepi seorang
Pedih perih terasa menyayat relung hati terdalam
Biarlah tubuh mungilku terus melupakan masa suram
Dalam segenggam balutan angin dingin malam
Kebumen, 21 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H