Oleh Umi Kulsum
Kulihat sekilas cerita di jalan raya
Menunggu berita dari keramaian yang penuh sesak
Lampu warna warni menerangi jagad raya yang masih setia
Melihat lalu lalang beribu roda berputar di sana
Pelan penuh tanya, kapan kan terus merayap di atas aspal?
Panggilan aktivitas telah di depan mata
Mencuri perhatian  semua orang
Menuju metropolitan mengadu harapan
Terus berjalan, hingga tak ada waktu senggang
Menngingat  kampung halaman
Yang telah bersemayam di dada
Sepi di sini ditinggal pergi lagi
Ingatan menuju  kenangan masa kecil bisu
Setiap pergi berpelukan erat seolah berat
Di wajahku  meneteskan air mata sendu
Membawa selembar tiket duduk termangu , seketika itu kereta memanggilmu
Tampak  melambaikan tangan berbisik di bibir,
 "Hati hati jaga dirimu"
Menatap penuh harapan jadi saksi kesetian
Kenangan itu telah terpahat rapi
Hanya senyuman dan suara yang masih terngiang
Melebur angan sepi yang ditinggal pergi
Kembali pada sunyi di desa ini
Menepi meratapi dan menanti pada Illahi
Dering kabar tetap berkobar
Sampailah di tempat rantau penuh debar
Kebumen, 19 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H