Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelombang Kerinduan

18 April 2024   01:29 Diperbarui: 18 April 2024   01:52 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Umi Kulsum

Sejuk dan indah dipandang

Suara alunan gelombang memecah kesunyian

Hati gundah gulana tak terbayangkan

Kesegaran berubah menjadi kekeringan

Kebahagiaan sesaat tak pernah dilupakan

hujan turun di tengah lautan

Hujan badai di tengah rintangan

Jangan berhenti memandang sebelum hilang

Jangan pasrah sebelum berulah

Kepastian alam tak pernah tahu

Kebahagiaan yang bersemayam di ufuk kalbu kan menjadi sebuah kerinduan

Gelombang terpecah seketika oleh getaran semu

Alunan yang  tenang menenggelamkan perasaan 

Kebumen, 18 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun