Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cintaku Terlilit Benang

15 April 2024   14:34 Diperbarui: 15 April 2024   14:48 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Umi Kulsum 

Rasa yang tersembunyi dalam kalbu yang sudah membiru
Betapa ingin sekali bersua sekian lama menunggu
Tapi balutan kasih tak sampai
Rasa yang terpendam masih saja tertimbun

Mengapa ada benang merah yang harus terlilit diantara dua hati yang menyatu
Apa yang selama ini diperjuangkan berakhir buntu

Sekian lama kumenanti
Dalam kesepian ini
Sunyi nan gelap aku berdiri

Sembari menatap langit
Yang sudi memegang erat
Tersenyum lepas
Menanti jawaban yang tak kunjung datang
Kubertanya pada langit mendung
Yang memeluk awan yang berkumpul di sana

Cintaku terlilit benang

Terbuai angin yang meniup
Kuterkantuk dalam lamunan gelap
Cintaku tersulut asmara terlarang

Kebumen, 15 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun