Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekuat Tenaga Mampir Bertahta

14 April 2024   23:41 Diperbarui: 14 April 2024   23:45 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja keras (IDN Times)

Oleh: Umi Kulsum

Gunung nan tinggi menjulang
Sejauh mata memandang
Sekuat akar menancap
Mencoba berdiri tegap

Mengadu nasib di jagad raya
Sekuat tenaga mampir bertahta
Demi mendapatkan sesuap nasi
Usaha dan do'a tak lupa terpanjatkan
Pada Tuhan
Berpasrah diri pada  Illahi
Pada lorong malam
Sebelum sang mentari menyapa
Sebelum sinar mengenai kulitnya


Pagi buta jadi saksi utama
Ayam jago berkokok pertama
Sekuat tenaga bangkit kerja
Pulang tak bertemu sang surya
Esok kan ada sebongkah harta
Yang terpendam dalam perjalananya

Sekuat tenaga mampir bertahta
Menggapai semangat jiwa
Mengejar mimpi meraih asa
Membawa bekal cahaya di masa senja
Berharap tahta kan jadi miliknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun