Mohon tunggu...
Umi Maisah
Umi Maisah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Simak Apa Itu Stoikism

8 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 8 Desember 2023   20:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.superradio.id 

Mereka lebih menekankan untuk mengurangi emosi negatif. Sebab, keputusan yang salah bisa menghasilkan Emosi Negatif yang dapat menghancurkan manusia.

Para Sophis atau orang yang memiliki kesempurnaan intelektual dan moral bisa mengendalikan prilaku dalam mengalami emosi, misalnya : 

  • Marah
  • Sedih berlebih
  • Stres 
  • Takut

Semua yang terjadi dalam kehidupan manusia itu bersifat netral. Tidak ada yang berperan negatif ataupun positif. Jadi tidak ada hal yang baik atau buruk. 

Hal tersebut bisa negatif atau positif karena pandangan manusia itu sendiri, Untuk mencapai ketenangan Hidup, berikut ada beberapa cara yang bisa kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Menyadari Bhawa Manusia Itu Terbatas

Praktik paling penting dalam filosifi stoicism adalah mengetahui apa saja yang bisa kalian miliki dan tidak. Banyak orang yang stres dan memikirkan hal-hal yang seharustidak harus mereka pikirkan, seperti : 

  • Bentuk Tubuh
  • Tinggi Badan
  • Warna Kulit

Tidak peduli seberapa keras usaha untuk berubah, yang tetap membenci akan tetap membenci. jadi, lebih baik bersyukur, suek, dan fokus pada hal-hal yang positif saja yaaa...

2. Mengamati Pikiran dan meningkatkan Kesadaran 

Dengan melatih kesadaran, kita bisa menangkap pikiran negatif atau tidak produktif dan memilih untuk tidak bereaksi terhadapnya secara implusif. ini mengajarkan kita untuk merespons dengan bijak daripada bereaksi tanpa berpikir.

kesadran akan diri sendiri memungkinkan kita untuk mengenali kebiasaan, pola pikir, dan respons kita, sehingga kita dapat membuat perubahan positif dalam hidup kita.

3. Hidup Sesai dengan Alam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun