Mohon tunggu...
Vanessa Valentina
Vanessa Valentina Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Mampir sini sejenak istirahat dari beratnya hidup. Puisi ku ringan tak kan membebani hidupmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Selalu Kembali

11 Januari 2022   09:56 Diperbarui: 11 Januari 2022   10:02 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diana seorang istri dan ibu yang bekerja. Mengurus rumah tangga sambil bekerja bukanlah hal yang mudah. Setiap pagi ia harus bangun pagi sekali. Membuat sarapan lalu bergegas merias diri untuk pergi. 

Diana adalah pegawai salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan. Bertugas sebagai marketing yang memliki target yang luar biasa. Diana tidak menganggap pekerjaan dan menjadi ibu merupakan bebannya. Namun terkadang ia dan suami lupa untuk saling memperhatikan satu sama lain. 

Diana wanita keturunan Jawa itu sangat telaten mengurus rumah tangga. Bahkan terbilang perfectionist. Selalu pandai membagi waktu pekerjaan rumah dan kantor. 

Sebelumnya diana pernah menikah dengan pria berbeda usia diatas nya 10 tahun. Gagal namun kemudian Diana menemukan Vidi sebagai tambatan hatinya yang baru.

 Dari pernikahan pertama Diana dikaruniai 3 orang putra dan 1 orang putri. Dengan Vidi 2 orang putra. Membuat ia dan suami harus extra kerja keras. Suami Diana bekerja sebagai supervisor marketing asuransi ternama. Diana terkadang jenuh dengan rutinitas nya, kadang merasa lelah dan sering bergumam "ternyata menikah tidak seindah saat berpacaran".

"Hun, aku sudah siapin makan ya dilemari makan" Diana mengirimkan pesan singkat kepada suaminya. 

Pukul 7 Diana sudah ada dalam busway, karna tidak searah kantor Diana biasa berangkat ke kantor sendiri. Sedangkan suaminya lebih lowong waktu kerja nya menggunakan sepeda motor. Diana bekerja di Sudirman sedangkan suaminya di Mangga Besar. Namun jika pulang Vidi terbiasa menjemput Diana dan pulang bersama. 28 Juni adalah hari lahir Vidi dan ulang tahun pernikahannya. Sudah 10 tahun usia pernikahan. Setiap tahun tidak pernah absen untuk saling memberi kejutan. 

Dengan Vidi, Diana sudah melewati fase tersulit dalam hidupnya. Sempat terpuruk dan di diagnosa sebagai bipolar namun Vidi dengan sabar menjadi suami yang baik dan bertanggungjawab. Di usia pernikahan mereka kini sudah dimulai kecemasan yang baru. Dan mulai lupa untuk saling memperhatikan satu sama lain. 

"Hun, ini hari apa ya? " tanya Vidi saat berdua duduk di motor

"Hmm hari jumat hun, kenapa? " jawab Diana

"kamu lupa ya, aku udah siapin kamu kado loh" jawab Vidi

"ya Tuhan, aku lupa hun, maafin aku ya"

Segera setelahnya Diana membuka aplikasi belanja onlinenya untuk membelikan kado ulang tahun suami dan pernikahannya. 

"Hmm kamu kok lupa. Lupa atau sengaja nih. Udah ga cinta lagi ya sama aku" tanya Vidi dengan nada tinggi

"Engga kok maafin ya. Mungkin aku kecapean hun".

Kejadian hari itu di lupakan dan sudah dimaafkan Vidi. Dan setiap harinya berjalan kembali normal. Vidi memaklumi rasa lelah yang dirasakan Diana. Vidi selalu membantu Diana untuk aktivitas keseharian nya. Kecuali memasak. Vidi bukan tipe suami yang manja segalanya harus dilayani. Ia tahu betul posisi Diana tidak mudah. Namun ada kalanya Vidi merasa Diana terkadang lupa akan hal hal kecil yang membuat ia mulai tak nyaman dengan keadaannya. 

"Hun maaf ya aku ndak bisa jemput aku ada acara sama tim ku" pesan singkat tersebut Vidi kirimkan kepada Diana. 

"Ndak apa apa hun, aku bareng temen ku yang searah aja kebetulan ada yang bawa mobil"jawab Diana

"maaf ya hun, ndak usah masak ya aku makan diluar"

Diana menghela nafas panjang. 

"Kenapa mba? " Ucap Ridho teman kantornya

"Dho aku bareng kamu ya sampai jatiwarna nanti aku naik ojek online dari sana" jawab diana dengan nada kecewa

"Sampe rumah mba ku antar. Tenang. " sambil tersenyum ridho menjawab. 

Diana dan Ridho pun bergegas pulang. Diana adalah teman spesial dimata Ridho. Selain bisa berbaur dengan rekan kantor yang dibawah usianya. Diana sangat menarik untuk parameter ibu rumah tangga. Karena rekan kerjanya yang masih dibawah usia Diana. Diana selalu tampak terlihat muda dan segar setiap harinya. Tak jarang banyak rekan kerjanya yang tertarik dengan kepribadiannya. Tidak cantik tapi menarik. 

Ridho,Wahyu dan Intan adalah rekan yang selalu setia disamping Diana. Keberadaan Diana selalu di nanti. Karena bahan bercandaan yang tidak biasa dan tingkah konyol nya yang membuat ia selalu dinanti. 

Terkadang Diana juga berubah moodnya. Bisa jadi galak sekali karna bipolar yang ia miliki membuat moodnya swing. Namun sahabat nya selalu memaklumi. Biasanya tidak lama bercanda kembali. Diana biasa mencurahkan isi hatinya kepada Intan. Karna sudah sama sama berumah tangga. 

Sudah 2 hari ini Vidi tidak menjemput Diana dikantor. Ada saja alasan Vidi untuk tidak bareng pulang Vidi selalu kirim pesan singkat Lembur  atau ada acara team. Dan ini membuat Diana selalu pulang bersama. Dihari ketiga pun begitu. "aku sudah tidak menarik lagi kah bagimu hun" ucap Diana dalam hati. 

"Kamu kenapa mba? Ku perhatikan beberapa hari ini pulang selalu sama Ridho, mas Vidi ndak jemput? " tanya Intan penasaran

Rekan lain nya ikut mendengar kan. 

"Dia lembur tan, ndak apa kan ada Ridho yang searah"jawab Diana. 

"Tumben ndak biasanya mas Vidi gitu, biasanya paling protect" sahut Wahyu

"Aku yang salah yu, kemarin aku lupa ulang tahunnya dan ulang tahun pernikahan kami"

Diana tak menyalahkan Vidi atas kejadian tersebut. Diana berusaha introspeksi diri. Diana menyadari perannya sebagai ibu dan wanita karier membuatnya lupa memperhatikan Vidi. Dengan penuh kebingungan ia simpan sendiri tanpa ia bicarakan dengan Vidi. Diana lebih nyaman bicara dan bersenda gurau dengan rekan kerjanya ketimbang dengan Vidi. "mungkin saat ini ia pun sedang nyamannya dengan teman teman nya di kantor ".

Saat di rumah Diana sengaja mengecek handphone Vidi. Ini jarang Diana lakukan karna percaya Vidi adalah lelaki yang mengutamakan keluarganya dan mengasihinya. Seperti biasa memang tiada yang aneh. Semua tampak normal. "ah perasaanku saja yang berlebihan "Diana kembali tertidur mempersiapkan fisiknya untuk esok bekerja kembali. 

Karena perhatian Vidi yang berkurang setiap harinya untuk Diana. Diana pun jadi lebih nyaman berkumpul bersama rekannya. Khusus nya Ridho setiap hari pulang bersama membuat Ridho punya perhatian lebih pada diana. 

"Mba berangkat juga aku anter ya? Cuma sebentar aku kerumah mba. Kita ke kantor bareng" Ridho menawarkan bantuan

"Ndak usah, ndak apa apa nanti jadi merepotkan " jawab diana

"Aku ndak repot mba, kasian mba kan cape naik busway berdiri"

"Oke deh, makasih ya. Untuk bensin santai lah ya" jawab diana sambil tertawa. 

Dari hari ke hari kebersamaan mereka. Membuat Ridho mulai menaruh perhatian lebih pada diana. Diana masih menarik dimatanya. Seorang ibu yang tangguh dan menarik. Ridho merasa diana pun menyambut perasaannya. Diluar kegiatan kerja mereka selalu intens mengirim pesan singkat melalui whatsapp. Diana pun merasa di perhatikan oleh Ridho jauh dari perhatian suaminya kini. Sampai suatu ketika Ridho dan Diana bertukar pesan

"Mba aku kagum sama kamu, seandainya dulu kamu ketemu aku dulu ya mba"

"Suka bercanda, kamu meledek aku? Udah tua nih hahaha. Kamu saja seusia adikku nomer 3"

"Ndak melihat usia mba kedewasaan itu"

"Ya udah berarti bukan takdirnya kita bersama. Kamu bisa dapet yang lebih dari wanita yang sudah tua ini"

"Kamu menarik hati ku mba, sungguh saat ini kamu tau kan aku punya pacar mba. Tapi kamu bisa bikin aku lupa kalau sedang bersamamu mba"

Wajah diana memerah seketika. Ia tersanjung akan pujian Ridho. Bahkan diana sampai lupa statusnya sebagai istri. Diana tidak berani menjawab. Namun Ridho kembali mengirim pesan. 

"Kalau aku menyukai mu mba, maukah mba berpisah dari suami mba? " pertanyaan ini membuat diana terkejut. Diana pun tertarik akan perhatian yang Ridho berikan padanya. Sudah 1 bulan berselang tak terasa mereka selalu pulang bersama. Diana terdiam tak berkutik. Tak berapa lama Vidi pulang. Seperti biasa mandi, makan malam lalu mencium kening Diana. Diana berkata dalam hati "apakah aku dan Vidi masih saling mencintai? Namun aku tak mau gagal lagi".

Dalam kegusaran hatinya yang haus akan perhatian. Ia mengenang kembali masa masa indah nya dengan Vidi saat pacaran. Ia buka kembali album kenangan di Feed instagram nya. "oh Tuhan aku merindukan perhatian suamiku"ucapnya dalam hati. Ia menangis di keheningan malam, hanya ditemani suara musik "sampai tutup usia,angga Chandra" yang ia dengar dari youtube di laptop nya. Tanpa ia sadari Vidi mendengar tangisannya yang ringkih. Lalu diam diam Vidi mendekap Diana dengan penuh kehangatan. 

"Kamu kenapa nangis? " tanya Vidi memecah sunyi

"Aku kangen kamu hun, aku rindu perhatian mu" jawab Diana lirih

"Its oke hun, kita lelah aja. Butuh waktu buat kita berdua sepertinya. Kita jalan jalan yuk. Touring lagi kaya pacaran dulu. Kamu ambil cuti dari kantor 2 hari. Yuk di agendakan"

"Ah hun kenapa nda dari kemarin kamu bilang gini. Aku pikir aku sudah tidak menarik lagi buatmu"jawab Diana

"Loh ndak mungkin sayang. Aku berterima kasih kamu mau membantu ku dalam segala hal. Mana mungkin aku bosan sama kamu"

Mereka saling berpelukan erat dalam tangis Diana. Ia pun berpikir untuk membalas pesan Ridho. Diana tidak ingin Ridho merasa gayung bersambut dengan nya. 

"Ridho, mba menghargai perasaan mu dan berterima kasih atas perhatian mu sama mba. Tapi kamu masih muda. Perjalanan mu masih panjang. Biar tetap begini ya Ridho. Mba tidak akan meninggalkan suami mba. Mba masih mencintai suami. Mba tidak mau gagal untuk kesekian kalinya. Maafin mba Ridho. You're my best best friend. Terimakasih sudah menjadi teman yang baik."

"Hasrat ini bisa saja menipu, bisa saja mendua. Namun cinta selalu kembali. Ia tak menipu. Ia selalu jujur. Paras bisa sirna, emosi bisa lengah. Namun cinta adalah asa. Ia tak lekang oleh waktu sekalipun luka berdarah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun