Kesalahan adalah guru yang paling berharga, karena didalam kesalahan ada perjalanan yang dilalui, ada pelajaran yang dirasakan, ada sakit yang tidak mudah hilang untuk menjadi pengingat buat Anda supaya tidak mudah melupakan pelajaran. Hal itu juga saya rasakan sendiri ketika saya terjun kedunia pasar saham.Â
Sebagai pemain saham pemula sebenarnya saya hanya mau coba-coba. Karena saya melihat sekilas bila uang didepositokan di Bank hanya akan mendapata bunga 5% setiap tahun. Sedangkan bila ditaroh dipasar saham maka bisa naik 10% sd 15 % .Â
Misal deposito BCA memberikan suku bunga 5% di satu tahun terakhir saham BCA bisa bergerak naik 15%. angka yang cukup jauh bukan. Ini yang membuat saya tertarik masuk kepasar saham dengan dana lebih yang tidak terpakai.
Awal mula saya menggunakan dana "yang tidak terpakai" untuk bermain saham. saya berencana untuk menambahkan penghasilan lebih tinggi dari bunga deposito. Tapi apa yang kemudian terjadi. Pasar saham adalah hutan belantara yang menjanjikan keuntungan cepat dan kerugian cepat bagi orang yang tidak cukup pengetahuan.Â
Keuntungan terlihat mudah dipasar saham karena Anda bisa memilih sekitar 400 saham setiap hari. ada saham-saham yang naik 4 sd 15 % dalam satu hari ada juga yang turun ekstrim. Hal tersebut bisa mneggoyahkan tujuan awal Anda berinvestasi saham.
Tujuan Anda bisa berubah dipasar saham dari yang awalnya berniat menjadi investor pada beberapa waktu kedepan Anda tidak sadar anda ternyata telah menjadi spekulan. Apa perbedaan investor saham dan spekulan saham? silahkan di googling sendiri karena batasan dan pemahannya masing-masing berbeda.
Saya hanya akan menjelaskan apa yang saya alami tentang pasar saham yang bisa jadi menjadi pelajaran buat Anda.
Berikut 3 kesalahan fatal yang bisa terjadi bagi pemain saham pemula
1. Tidak membatasi Uang yang digunakan pemain saham pemula
Awalnya Anda bisa bermain dengan uang misal 20 juta karena adrenalin Anda semakin terpacu, anda mulai berinvestasi dibanyak saham yang tadinya bukan tujuan Anda bahkan bermain disaham-saham yang sangat spekulatif, akhirnya and merugi sedikit. Hal itu akan semakin membuat Anda penasaran sehingga anda menambahkan jumlah dana anda.Â
Anda juga mulai menggunakan fasilitas margin ( fasilitas margin saham silahkan di google) sehingga taruhan Anda semakin beresiko. Bila hal ini Anda ulang-ulang terus tidak terasa dan Anda akan kaget ketika niat awal hanya akan menggnanakan uang 20 juta pada 6 bulan pertama Anda bahkan mungkin telah berhutang pada orang 50 juta dengan hasil protofolio yang buruk. Maka saya merekomendasikan Batasi Uang Yang Anda Mainkan Di Pasar Saham!Â
2. Pemain saham pemula Tidak mau Belajar terlebih dahuluÂ
Pemain saham pemula banyak yang malas belajar, demikian juga yang saya alami. kemalasan untuk belajar inilah yang membuat kita bodoh. Orang bodoh masuk kedalah hutan rimba saham tentu saja akan dimangsa oleh "Binatang buas". Dengan mau belajar terlebih dahulu tentang pasar saham sesuai dengan karakter Anda, maksudnya apakah Anda termasuk investor jangka panjang ataupun trader jangka pendek. Maka dengan belajar terlebih dahulu Anda akan terhindar dari kerugian yang dalam.Â
Nah selama waktu belajar ini Anda bisa membeli beberapa saham untuk coba-coba. saya sarankan percobaan ini dengan 5% dari nilai rencana investasi Anda. misal Anda berencana memasukan uang 100 juta. Maka Anda bisa mencoba-coba beli saham total dari berbagai saham cukup 5 juta saja. Setelah Anda merasa lebih yakin dan telah mempelajari beberapa hal dengan mencukupi makasilahkan investasikan uang 100 juta anda. Tapi jangan lupa berdisplinlah.
3. Pemain saham pemula Cenderung Membeli saham Kata orang
Karena tidak cukup ilmu biasanya pemain saham pemula membeli saham karena rekomendasi orang. hal itu tidaklah masalah namun saya sarankan Anda harus tau alasannya. karena tanpa alasan yang Anda pahami, Anda tidak akan pernah belajar dari kesalahan.Â
Telitilah lebih serius bahwa setiap keputusan pembelian saham Anda melalui proses analisis yang baik. karena dengan demikian meskipun nanti saham tersebut merugi Anda akan mendapatkan pelajaran berharga
Ketiga hal diatas menerut saya bisa membatasi kerugian yang besar untuk ketika terjun ke pasar saham setiap bisnis kita butuh waktu untuk menjadi lebih pintar dan lebih kompeten.Â
Begitu pula di pasar saham, proses menjadi kompeten tersebut butuh waktu. Sehingga menurut saya pilihan terbaiknya adalah kita berinvestasi pada pengetahuan di pasar saham secara kontinyu sambil berinvestasi dengan hati-hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H