"Semua ini terjadi karena kerusakan lingkungan di mana-mana. Penggalian tambang yang sewenang-wenang, eksploitasi pasir laut, eksplorasi alam yang berlebihan, dan penghancuran hutan. Tidak ada lagi penyaring sehingga tempat tinggal kita terasa begitu panas," jelas Dadang.
Dalam peringatan milad 111 tahun Muhammadiyah, tema yang diangkat adalah ikhtiar menyelamatkan semesta. Muhammadiyah berkontribusi untuk menyelamatkan bumi, minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Lebih lanjut, guru besar sosiologi agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini mengingatkan agar bangsa Indonesia bersiap menghadapi kemungkinan kekurangan pangan akibat kegagalan panen. Kekurangan pangan ini diperkirakan akan terjadi di seluruh dunia.
Tantangan berikutnya adalah keacuhan masyarakat terhadap banyaknya kejahatan yang terjadi, termasuk kejahatan dan perang di berbagai belahan dunia yang saat ini sedang berlangsung.
"Saat ini, siapa yang mampu mencegah kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina? Siapa yang mampu menghentikan Rusia menghancurkan Ukraina? Kenyataannya tidak ada," ujar Dadang.
Oleh karena itu, lanjut Dadang, silaturahmi keluarga besar Muhammadiyah Jawa Barat yang banyak mengundang ormas Islam ini merupakan momen yang sangat tepat untuk merajut kebersamaan. Ini adalah momen yang bagus untuk saling mengasihi dan mempererat persaudaraan.***(FA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H