Mohon tunggu...
UM Bandung
UM Bandung Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Muhammadiyah Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akademisi Perlu Menyiapkan Strategi Atasi Dinamika Pendidikan yang Terus Berkembang

30 November 2023   16:07 Diperbarui: 30 November 2023   16:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Prodi PAI UM Bandung.***

Bandung - Program studi PAI UM Bandung sukses menggelar seminar internasional dengan tema "Isu-Isu Aktual dalam Bidang Pendidikan Islami (Promlematika dan Solusi)".

Kegiatan ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan lantai tiga UM Bandung pada Rabu 29 November 2023.

Kegiatan ini diberi nama webinar bersama Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, dan Prodi PAI UM Bandung.

Untuk Prodi PAI sendiri diketuai oleh dosen PAI Supala dan dibantu oleh para dosen dan mahasiswa khususnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Ketua Program Studi PAI UM Bandung Iim Ibrohim mengatakan bahwa tujuan dari diselenggaraannya seminar ini ada lima poin. Pertama, mempererat tali silaturahim. Kedua, menindaklanjuti MoU. Ketiga, implementasi catur dharma perguruan tinggi. Keempat, menyikapi isu-isu aktual bidang pendidikan.

"Tujuan kelima yakni memunculkan solusi dan atau rekomendasi atas isu-isu aktual pendidikan," kata Iim.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto dan dihadiri juga oleh Dekan Fakultas Agama Islam Afif Muhammad dan Wakil Dekan Cecep Taufiqurrahman.

Ada tiga pembicara dalam seminar ini. Pertama, Mohd Sderi Che Noh dari USIM dengan tema "Development of Karamah Insaniah Via AI and Sakinah Pedagogy: Challanges and Expectations".

Kedua, Hussain Othman dari UNISSA Brunei Darussalam. Ketiga, Hendar Riyadi dari UM Bandung dengan tema "Artificial Intelligence as a Challenge and Media for Creativity Development in Islamic Education".

Adapun yang bertindak sebagai moderator ialah salah seorang dosen Prodi PAI lulusan Boston, Amerika Serikat, Rahmat Fadli.

Kegitan ini dilakukan secara hybrid dan dihadiri oleh para dosen, guru, mahasiswa, pelajar, dan juga umum. Tidak kurang dari 500 peserta hadir di Aula Ahmad Dahlan UM Bandung dan dihadiri pula secara online.

Akan terus dilakukan

Kegiatan webinar dimeriahkan oleh lomba tumpeng antar kelas mahasiswa PAI UM Bandung. Tidak kurang dari empat belas tumpeng menjadi santapan akhir setelah kegiatan.

Iim berharap kegiatan positif ini dapat berlanjut. Tidak berhenti hanya sekali kegiatan. Prodi PAI, ucap Iim, berencana akan terus menyelenggarakan dan mengembangkan seminar internasional ini dengan isu-isu terbaru yang datang secara terprogram. 

Pasalnya, kata Iim, berbagai isu aktual di bidang pendidikan tidak pernah surut. Masalah akan datang sesuai dengan zamannya masing-masing. Pun demikian solusi yang ditawarkan atas berbagai masalah tersebut mesti disesuaikan pula dengan perkembangan zamannya.

"Perguruan tinggi dituntut terus berpikir kreatif dalam menghasilkan berbagai solusi efektif. Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan akan terus meningkat dan permasalahan umat manusia dapat diselesaikan secara dinamis," tegas Iim.

Dinamika pendidikan

Iim menambahkan bahwa gelombang isu-isu aktual bidang pendidikan di berbagai negara juga terus berganti. Terlebih, ada pengaruh globalisasi yang membuat berbagai informasi cepat tersajikan.

Sebut saja isu lesbi, gay, biseksual, dan trangender (LGBT), Artificial Intelligence (AI), aliran sesat, meningkatnya angka putus sekolah, minimnya sarana pembelajaran, dan isu-isu lainya.

"Termasuk isu pendidikan anak-anak Palestina yang sekarang sedang berperang. Mereka membutuhkan solusi agar pendidikan Islami di negara tersebut dapat terus berjalan. Semua itu perlu dipikirkan dan dicarikan solusinya secara komprehensif. Kita tidak menghendaki generasi umat manusia setelah kita lemah dan salah dalam menyikapinya," tandas Iim.

Akademisi yang bergelut di perguruan tinggi, tutur Iim, memiliki peran lebih. Kata Iim, tri atau catur dharma perguruan tinggi ialah amanah undang-undang untuk ditunaikan.

"Lebih dari itu, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW telah lebih dahulu mengamanahkan kepada kita untuk melakukan pendidikan kepada umat manusia," ungkap Iim.

"Oleh karena itu, kita sama-sama memiliki tugas untuk terus berpikir dan memberikan solusi konkret. Melalui diskusi bersama, isu-isu aktual pendidikan dapat lebih cepat dan tepat dihasilkan solusinya. Dengan berkolaborasi, dipastikan muncul gagasan bersama yang dapat direkomendasikan untuk pendidikan yang baik lagi," pungkas Iim.***(FA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun