Mohon tunggu...
UM Bandung
UM Bandung Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Muhammadiyah Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Petakan Potensi Hingga Deteksi Gangguan Psikis Mahasiswa, UM Bandung Gelar Psikotes

7 Oktober 2023   14:07 Diperbarui: 7 Oktober 2023   14:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung -- Unit Layanan Pemeriksaan Psikologi (ULPP) UM Bandung menggelar psikotes kepada 186 mahasiswa baru program studi Psikologi angkatan 2023 di lantai 5 kampus ini pada Sabtu (07/10/2023).

Para peserta psikotes ini terbagi ke dalam beberapa ruang kelas dan berlangsung dari pagi hingga siang. Sebelum mengisi psikotes secara tertulis, para mahasiswa mengisi daftar riwayat hidup.

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemetaan potensi mahasiswa program studi Psikologi angkatan 2023 sehingga kami sebagai dosen nantinya bisa membantu mengoptimalkan potensi mereka," tutur Kepala ULPP UM Bandung Novy Yulianty MPsi Psikolog.

Dengan adanya gambaran tersebut, ungkap Novy, dosen dapat membantu mengembangkan potensi mahasiswa sehingga bisa turut meningkatkan prestasi akademik mereka.

Selain itu, tes ini juga dilakukan sebagai deteksi dini jika ada gangguan psikis mulai dari gangguan yang sifatnya ringan hingga gangguan psikis yang berat. Pasalnya, hal ini akan sangat berpengaruh pada proses pembelajaran dan prestasi akademik selama perkuliahan.

"Dengan adanya deteksi dini tersebut, diharapkan kami dapat mengetahui bagaimana teknik yang tepat dalam penanganan dan pendampingan terhadap mahasiswa," kata Novy.

Tes IQ hingga kondisi emosi

Tesnya meliputi tes kecerdasan termasuk mengukur IQ. Tes lainnya yakni mengukur motivasi belajar, ketelitian, kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan apakah mahasiswa mampu bekerja di bawah tekanan atau tidak.

Kemudian ada juga tes mengenai kondisi stabilitas emosi hingga mendeteksi tipe kepribadian dan kecenderungan adanya gangguan jiwa yang serius pada mahasiswa.

Novy menekankan bahwa psikotes ini sangat penting karena nantinya data hasil tes tersebut disimpan di prodi khususnya dan disebar ke dosen wali masing-masing.

Tujuannya agar bisa memprediksi kecenderungan-kecenderungan perilaku setiap mahasiswa, baik secara akademik maupun perilakunya di lingkungan sosial.

"Jadi, jika suatu saat ada masalah, kita bisa sangat terbantu dengan data tersebut untuk penanganan lebih lanjut. Saya berharap ke depan, bukan hanya prodi Psikologi yang melakukan skrining seperti ini, melainkan bisa dilakukan oleh mahasiswa di seluruh prodi yang ada di UM Bandung," pungkas Novy.***(FA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun