Mohon tunggu...
UM Bandung
UM Bandung Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Muhammadiyah Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi Penurunan Kualitas Tanah Menggunakan Pendekatan Bioteknologi

13 September 2023   15:33 Diperbarui: 13 September 2023   16:57 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Promosi dan PMB UM Bandung.***

Bandung -- Sebanyak 60 persen atau 7,9 juta luas tanah di Indonesia mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Hal tersebut terlihat dari turunnya produktivitas tanaman pangan yang dihasilkan oleh para petani di Indonesia.

Begitulah yang dikatakan dosen program studi Bioteknologi UM Bandung Muhammad Fauzi dalam kegiatan Mimbar Iqra edisi ketiga yang berlangsung di Ruang Pertemuan lantai 5 UM Bandung pada Selasa (12/09/2023).

Fauzi menjelaskan bahwa kebutuhan pangan di Indonesia yang sangat tinggi tidaklah seimbang dengan jumlah luas lahan produktif tanaman pangan.

Hal tersebut karena banyak lahan produktif bagi tanaman pangan yang mengalami alih fungsi lahan untuk kebutuhan lain. "Adanya tuntutan teknologi dan ekonomi membuat lahan produktif itu sekarang menjadi lahan untuk pembangunan, perumahan, hingga jalan tol," ucap Fauzi.

Fungsi lahan menjadikan sisa lahan yang ada, kata Fauzi, harus dipaksa untuk memproduksi tanaman pangan dengan kurun waktu tiga bulan. "Pemaksaaan inilah yang menjadikan kondisi tanah itu 'sakit' dan menurun dalam produktivitas tanaman pangan," jelas Fauzi.

Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang tidak sesuai aturan oleh para petani juga menjadikan pertumbuhan tanaman tidak baik. "Penggunaan pupuk kimia yang tidak optimal menjadikan kondisi tanah retak karena adanya endapan dari pupuk kimia tadi," tutur Fauzi.

Oleh karena itu, menurut Fauzi, para petani harus mengurangi penggunaan pupuk yang mengandung bahan kimia. "Penggunaan pupuk kimia ini bisa diganti dengan pupuk yang mengandung bahan-bahan ramah lingkungan," kata Fauzi.

Meskipun begitu, kata Fauzi, pemerintah juga sudah menginisiasi pengurangan lahan dengan membangun lahan sub optimal. "Lahan sub optimal ini merupakan lahan yang memang dipaksakan untuk menjadi lahan sawah," terang Fauzi.

Bioteknologi

Salah satu cara mengatasi kondisi tanah yang semakin menurun, kata Fauzi, harus menggunakan pendekatan Bioteknologi. Pendekatan Bioteknologi, kata Fauzi, akan fokus pada perbaikan kondisi lahan yang sudah tidak bisa dimaksimalkan untuk menanam tanaman.

Para pakar Bioteknologi harus bisa menciptakan produk yang dapat memperbaiki kondisi tanah dengan makhluk hidup. "Dalam hal ini, kita di bidang Bioteknologi bisa menciptakan pupuk berbasis makhluk hidup untuk meningkatkan kesuburan tanah," tandas Fauzi.

Untuk diketahui, Mimbar Iqra edisi ketiga ini dihadiri sejumlah dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Hadir pula Wakil Rektor I UM Bandung, beberapa ketua program studi, inisiator Mimbar Iqra Roni Tabroni, dan sebagainya.

Acara berlangsung dengan khidmat dan lancar dari awal hingga selesai. Usai pemaparan materi, narasumber dan peserta Mimbar Iqra pun berdiskusi terkait tema pembahasan.**(FK)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun