Bandung --- Dua mahasiswa program studi Manajemen UM Bandung yakni Muhammad Gibran Siregar dan Rivaldy Al-Faruqi berhasil menorehkan prestas pada kejuaraan Ganda Fighting Spirit Muaythai Jawa Barat Championship.
Berkat kerja keras dan usaha maksimal selama kejuaraan, Muhammad Gibran Siregar menyabet juara satu, sedangkan Rivaldy Al-Faruqi meraih juara dua.
Kejuaran itu berlangsung di Venue Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, dari Jumat-Minggu (28-30/7/2023), dan diikuti oleh 250 peserta dari berbagai camp seluruh Jawa Barat.
Atas prestasi yang membanggakan ini, Gibran merasa senang dan bersyukur karena ikhtiarnya membuahkan hasil manis. Dalam kejuaraan Muaythai ini, ada beberapa kategori yang dipertandingkan, dari Amateur, Ampro, Pro, hingga Celebrity.
"Kita sendiri kebetulan masuk kategori Amateur yang menghadirkan seratus pertandingan," ucap Gibran di kampus UM Bandung pada Senin (31/07/2023).
Pada turnamen Muaythai ini, setiap peserta hanya melakukan satu kali pertandingan. "Jadi, untuk Muaythai itu ada tiga ronde yang setiap satu satu ronde durasinya tiga menit," kata pria asal Bandung ini.
Setiap pemain akan mendapatkan poin dari setiap jenis serangan yang dikeluarkan saat pertandingan. "Gerakan di sini seperti jab, hook, elbow, uppercut, low kick, mid kick, sampai high kick, itu ada poinnya," lanjutnya.
Meskipun sudah berlatih dan bekerja keras, Gibran mengaku sempat degdegan saat malam sebelum bertanding.
"Meskipun malam sebelumnya degdegan karena akan menghadapi pertandingan, alhamdulillah bisa menang TKO dan jadi juara satu," jelas mahasiswa yang bercita-cita jadi entrepreneur sukses ini.
Menambah pengalaman
Sementara itu, Rivaldy mengaku hanya satu bulan waktu persiapan untuk mengikuti pertandingan bela diri Muaythai ini. Awalnya ia diajak oleh Gibran belajar Muaythai, tetapi Rivaldy mampu menunjukkan prestasi luar biasa.
"Awalnya memang diajak sama Gibran untuk ikut belajar Muaythai hingga akhirnya ikut juga pertandingan dan mendapatkan hasil terbaik," ungkap Rivaldy.
Sebelumnya, pria asal Bangka Belitung ini mempelajari dan menekuni bela diri Boxing. Ia sempat menekuni olahraga bela diri ini selama delapan bulan.
Bukan sekadar ingin meraih medali atau trofi, mahasiswa yang berkeinginan menjadi pengusaha ini mengikuti berbagai kejuaraan bela diri karena ingin menambah pengalaman.
"Bela diri ini jadi bekal untuk diri sendiri khususnya dari bahaya fisik dan yang penting lagi buat melindungi ibu," tandas Rivaldy dengan percaya diri.***(FK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H