Dalam sekolah berbasis agama Islam seperti di pondok pesantren ali maksum Krapyak Yogyakarta, terdapat istilah khusus untuk merayakan acara perpisahan sekolah yaitu haflah akhirussanah. Mengutip buku Pesantren Multikultural Model Pendidikan Karakter Humanis oleh Ahmad Yusuf, haflah artinya 'perayaan atau pesta', akhir artinya 'akhir', dan sannah artinya 'tahun'.
Akhirussanah adalah momen perayaan akhir tahun yang biasanya diselenggarakan oleh institusi pendidikan. Biasanya momen ini menjadi ajang bagi para santri untuk menunjukkan bakat maupun potensi yang dimiliki. Acara perpisahan sekolah menjadi agenda tahunan yang rutin digelar setiap momen kelulusan. Selain melepas siswa tingkat akhir untuk memasuki jenjang pendidikan yang baru.
Jadi, bisa dikatakan haflah akhirussanah artinya adalah perayaan akhir tahun santri atau siswa yang telah selesai menjalani pendidikannya selama satu tahun di semesternya. Haflah akhirussanah juga menjadi pertanda telah berakhirnya tahun ajaran.
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat haflah akhirussanah seperti di Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yaitu class meeting yang diadakan sebelum akhirussanah, simaan Al-Quran 30 Juz di pagi hari,  menghafal do'a sehari-hari, praktek ibadah, menghafal Alquran, menghafal Nadhom yang menjadi persyaratan untuk perpulangan. Di malam hari menjadi puncak kegiatan akhirussanah dengan pembacaan maulid diba, mengumumkan  3 besar perolehan nilai tertinggi di semester akhir dan pengumuman lomba-lomba class meeting sebelumnya.Â
akhirussanah adalah momen seperti wisuda namun lebih banyak memberikan makna. Selain momen pelepasan, akhirussanah juga menjadi ajang berpisah bagi para santri kebanyakan yang sudah mendapatkan cinta dan kasih sayang di tempat mereka menimba ilmu. Tentu saja perayaan ini juga cukup mengharukan. Sebab secara tidak langsung para santri akan mengingat sekilas tentang kegiatan sehari -- harinya bersama para guru-gurunya.
Selain itu, mereka juga akan menyadari betapa kehidupan santri dapat memberikan perubahan besar dalam dirinya. Dimana pada awalnya adalah sosok yang tidak memahami Islam, namun lulus dengan khasanah Islam yang luas. Masya Allah. Makna bahagia dan keilmuan dalam momen ini tentu tidak terlepas dari peran para asatidz maupun musyrifah yang ada di dalamnya.
Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pendidik saja, namun mencurahkan segenap tenaga dan pikiran untuk menjadikan kehidupan para santri tidak hanya sekedar hafalan dan transfer ilmu saja. Momen akhirussanah juga menjadi momen dimana para santri yang sudah berada di penghujung hari menunjukkan bakatnya. Baik dari kepiawaiannya dalam menghafal dan melantunkan ayat Alqur'an, maupun bakat public speaking yang mereka miliki.
Tips Optimasi Momen Akhirussanah
Agar momen akhirussanah tidak terkesan hura -- hura dan pelepasan saja, ada beberapa hal yang perlu dipastikan agar momennya optimal. Diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Â Â Jadikan Ladang Syiar Dakwah
Hal pertama yang perlu diniatkan yakni bahwa momen akhirussanah adalah momen untuk mensyiarkan dakwah. Para santri yang menjadi inti dari acara akhirussanah adalah produk yang terlahir dari kerasnya perjuangan dakwah yang dilakukan para asatidz di lembaga tersebut. Selain itu, momen tersebut juga menunjukkan bahwa kegigihan dalam belajar akan mewujudkan hasil yang maksimal dan membanggakan.
Dengan demikian, dakwah akan semakin tersebar luaskan dan dapat menjadi pintu hidayah bagi keluarga muslim lainnya. Kesungguhan umat dalam mensyiarkan dakwah relevan dengan surat Ali Imran ayat 104 yang Artinya : Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
2. Â Â Dzikrullah
Selanjutnya yakni senantiasa mendekatkan momen akhirussanah untuk mengingat Allah. Dimanapun berada, sudah seharusnya hal pertama yang diingat adalah kuasa dan kebesaranNya. Momen akhirussanah pun juga demikian. Rangkaian acara dipastikan sebisa mungkin mendekatkan para audience pada ketaatan dan menjauhkannya dari kemaksiatan. Sebab kesungguhan dalam beribadah merupakan bagian dari beriman secara totalitas.
3. Â Â Meningkatkan Keimanan
Kemudian, momen akhirussanah sebisa mungkin harus semakin mendekatkan umat pada keimanan, bukan hanya sekedar menyanyi maupun performance hiburan saja. Selain itu, beragam agenda kebaikan yang berusaha dimampatkan dalam momen akhirussanah akan menjadi bukti keoptimalan seorang individu dalam kebaikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H