Hal pertama yang perlu diniatkan yakni bahwa momen akhirussanah adalah momen untuk mensyiarkan dakwah. Para santri yang menjadi inti dari acara akhirussanah adalah produk yang terlahir dari kerasnya perjuangan dakwah yang dilakukan para asatidz di lembaga tersebut. Selain itu, momen tersebut juga menunjukkan bahwa kegigihan dalam belajar akan mewujudkan hasil yang maksimal dan membanggakan.
Dengan demikian, dakwah akan semakin tersebar luaskan dan dapat menjadi pintu hidayah bagi keluarga muslim lainnya. Kesungguhan umat dalam mensyiarkan dakwah relevan dengan surat Ali Imran ayat 104 yang Artinya : Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
2. Â Â Dzikrullah
Selanjutnya yakni senantiasa mendekatkan momen akhirussanah untuk mengingat Allah. Dimanapun berada, sudah seharusnya hal pertama yang diingat adalah kuasa dan kebesaranNya. Momen akhirussanah pun juga demikian. Rangkaian acara dipastikan sebisa mungkin mendekatkan para audience pada ketaatan dan menjauhkannya dari kemaksiatan. Sebab kesungguhan dalam beribadah merupakan bagian dari beriman secara totalitas.
3. Â Â Meningkatkan Keimanan
Kemudian, momen akhirussanah sebisa mungkin harus semakin mendekatkan umat pada keimanan, bukan hanya sekedar menyanyi maupun performance hiburan saja. Selain itu, beragam agenda kebaikan yang berusaha dimampatkan dalam momen akhirussanah akan menjadi bukti keoptimalan seorang individu dalam kebaikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H