Manakala Matahari Di Ujung Tanduk
[caption caption="Manakala Matahari Di Ujung Tanduk"][/caption]
Oktober dua bulan yang berlalu, masih terpatri kuat, emosi jiwa yang meletup
Ketika menatap tanah bunda yang indah bagai negeri semula tercipta
Terkepung asap pekat, mengotori lukisan alam, buah seni sang Pencipta
Dimana mata memandang, disana murka menghadang dan meradang
Tak berhenti sumpah serapah kami hamburkan, membuat hina mulut anak rantau
Tak lah kan sudi tuan kacau negeri elok bunda kandung kami,
Terhinakan asap rakus tuan, yang begitu angkuh melintas menebar racun
Manakala tuan tertawa membakar bumi, kala itulah tersengal nafas anak cucu bunda
Oii tuan siapalah dikau mengacau semua kilau berkah sang Pencipta
Pada surau kami
Pada danau kami
Pada ngalau kami
Amboi tuan, tuan tengoklah danau kami
[caption caption="Danau Singkarak 21 Oktober 2015"]
Tuan tengoklah juga laut kami
[caption caption="Pantai Padang 28 Oktober 2015"]
Lalu tuan tengoklah hutan kami
[caption caption="Kelok Sembilan 25 Oktober2015"]
Pandang pula asap tuan meruak sungai kami