Mohon tunggu...
Umar Zidan
Umar Zidan Mohon Tunggu... wiraswasta -

I'm not a writer...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lantunan Surat Ad-Dhuha Tahun 1885

1 Juli 2014   23:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:55 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


“Demi waktu matahari sepenggalahan naik,”

”Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),”

”Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.”

“Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.”

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?”

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”

“Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”

Sore ini saya ngabuburit di internet , kalau biasanya muter-muter di youtube mendengarkan penyanyi idola ,maka karena ini bulan puasa ngabuburit hari ini saya khususkan untuk siraman rohani , entah kenapa kali ini saya ingin sekali jalan-jalan di seputar Mekkah tempo dulu, dan sampailah saya ditempat persinggahan yang membuat takjub ketika mendengarkan lantunan surat Ad-Dhuha yang direkam oleh Christiaan Snouck Hurgronje pada tahun 1885.

Setelah takjub selesai, mulailah saya berpikir apa benar pada tahun 1885 itu sudah ada alat perekam suara, dengan senang hati saya datang ke mbah google untuk mencari tahu, ternyata benar adanya bahwa alat perekam suara pertama berupa Phonoautograph yang dibuat oleh Edouard Leon Scott de Martinville, kemudian dilanjutkan oleh Thomas Alfa Edison tahun 1870 dengan alat Phonographnya yang mencetak gelombang suara dengan alat elektromagnetik diatas kertas berlapis wax.

Dengan Phonograph buatan Thomas Alfa Edison itulah Snouck Hurgronje merekam lantunan surat Ad-Dhuha di Mekkah , namun saya masih kurang puas, apakah benar meneer Snouck ada di Mekkah pada tahun 1885 itu, dan ternyata benar mbah wiki memberi informasi memang meneer Snouck ada di Mekkahsebelum berlayar ke Atjeh, ini dibuktikan dengan koleksi foto Tropenmesuem hasil jepretan meneer Snouck di konsulat Netherdlands di Jeddah, dari orang-orang Indonesia (Hindia Belanda) yang ketika itu sedang melaksanakan haji di Mekkah

Yang ini jemaah haji dari Palembang

14042070681219215927
14042070681219215927

Yang ini jemaah haji dari Ambon (Kep. Kei)

1404206945480823700
1404206945480823700

Yang ini jemaah haji dari Mandailing, Sumatera

1404207233180898897
1404207233180898897

Dan ini lantunan surat Ad-Dhuha yang direkam oleh Snouck Hurgronje, disadari atau tidak oleh Christiaan Snouck Hurgronje , dia telah melaksanakan apa yang dinyatakan dalam ayat terakhir surat Ad-Dhuha, “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”

Subhannallah...............


sumber wiki, tropenmeseum, batararayamedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun