Biasanya, membahas ayat populer dalam Al-Quran selalu menarik. Tentunya, salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang populer adalah Qur’an surah Al-Baqarah ayat 286.
Jadi, ayat tersebut menerangkan bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Namun, faktanya ada orang yang mendapatkan ujian kemiskinan hingga ia mati kelaparan.
Intinya, memahami tafsir suatu ayat dalam Al-Qur’an tidak bisa lepas dari asbabun nuzul dan konteks ayat tersebut. Begitu juga surah Al-Baqarah ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.”
Lalu dilanjut
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
(Maksudnya adalah meminta agar tidak menghukum jika manusia manusia berbuat salah karena tidak sengaja. Sebagai tambahan, diriwayatkan sebuah hadist bahwa para sahabat ketika berdo’a dengan do’a ini, Allah menjawab: “Iya, Aku telah melakukannya”. Maka diangkatlah dosa kesalahan yang tidak disengaja dan lupa dari mereka.)
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا