"Sesiapa yang ingin menikahi wanita penghuni syurga, maka nikahilah Ummu Aiman."
Begitu sabda sang mulia kepada para sahabatnya.
Siapakah Ummu Aiman, sehingga menjadi teristimewa dengan sebutan wanita ahli syurga?
Yah, Ummu Aiman adalah pengasuh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam.
Jika di tengok dari usia memang dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam, Ummu Aiman terpaut dua generasi.
Dengan jaminan bahwa Ummu Aiman seorang calon penghuni syurga, namun usia tak lagi muda, siapakah yang akan menikahinya?
Ternyata hadir sesosok pemuda jernih hati, yang karena kecintaan Rasulullah Shallahllahu Alaihi wa Salam beliau menjadi anak angkatnya, bahkan sebelum turun ayat perihal penghapusan nasab anak angkat, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam pernah menasabkan pemuda itu kepadanya.
Siapakah lelaki jernih itu?
Yah, Dia adalah Zaid bin Haritsah.
Anak angkat kesayangan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam.
Sungguh gairahnya tak menilai rupa atau pun usia.
Tersebab syurga ia berkesanggupan menikahai Ummu Aiman.
Sungguh keberkahan atas gelora syurga itu, Allah menghadirkan bagi mereka berdua seorang anak lelaki tangguh yang diberi julukan "Kesayangan anak dari kesayangan."
Siapakah anak tangguh yang mendapt julukan istimewa itu?
Yah, dia adalah Usamah bin Zaid, ketika usiannya masih muda ia telah diberikan kepercayaan oleh Rasulullah Shalllahu Alaihi wa Salam sebagai seorang panglima membawahi sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam yang lebih senior darinya.
Hingga dimasa Khalifah Umar bin Khaththab, Usamah termasuk salah satu penerima tunjangan terbesar dari baitul maal, lebih besar dari tunjangan yang diberikan Umar pada anaknya sendiri.
Ketika Abdullah bin Umar menanyakan perihal perbedaan itu, umar menjawab, "Nak, ayah Usamah lebih dicintai Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam, daripada ayahmu ini. Jadi relakanlah bagiannya lebih besar dari bagianmu."
Sungguh gelora surga sebagi tujuan, menjadi sebuah keberkahan yang berlimapah bagi Zaid bin Haritsah dan Ummu Aiman.
Tersebab Syurga, Adakah cita lain yang lebih utama?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H