Mohon tunggu...
Fajar Umarsandi
Fajar Umarsandi Mohon Tunggu... -

Saya bukan penulis, bukan jurnalis tapi ingin mencoba untuk menulis, menuangkan apa yang ada di dalam pikiran. Saya tebuka akan masukan yang membangun. Thanks dan berkunjung ke blog saya. Salam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menulis, Seni untuk Indonesia

20 Agustus 2017   16:25 Diperbarui: 20 Agustus 2017   16:52 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis sebagai jembatan komunikasi

Siapa bilang menulis bukan sarana komunikasi? Salah besar jika ada yang berpendapat seperti itu. Justru menurut saya menulis adalah salah satu media komunikasi yang mampu menyasar orang dalam jumlah besar. JIka kita menulis sebuah karya bernada negatif maka pembaca akan dapat terpengaruh karena komunikasi yang salah. Namun, jika menulis sesuatu yang positif maka akan positif pula para pembaca dalam menanggapinya. Untuk sekarang ini menulis bukanlah menjadi media komunikasi 1 arah antara penulis dengan para pembacanya. Para penulis bisa mendapatkan feedback dari tulisan yang dibuatnya dengan teknologi yang kian berkembang.

Menulis menjadi jembartan komunikasi yang baik karena mampu menyampaikan informasi secara luas, tak terbatas waktu dan tempat. Menulis mampu menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda. Menulis memiliki seni, menulis dapat menghasilkan ilmu itu sebabnya menulis merupakan jembatan komunikasi antara penulis dengan pembacanya. Dengan menulis menjadikan kita manusia yang lebih berkualitas dengan membagikan seluruh ilmu yang dimiliki kepada orang lain untuk sama-sama menjadi manusia yang memiliki kualitas hidup yang tinggi. 

Alat tulis sebagai perangkat menulis

Dalam menulis tentu saja kita memerlukan alat tulis profesional yang mampu mendukung dalam segala aktifitas dimanapun kita berada. Seperti kalimat penting di atas tadi, bahwa untuk mengikat ide kita, perlu segera menulisnya. Menulis dengan pena dan kertas merupakan cara terbaik untuk menyatukan ide-ide kita secara langsung. Apakah smartphone bisa menggantikan itu? tentu saja tidak. Ada hal-hal yang tidak akan kita rasakan ketika kita tidak menulis dengan jemari melalui pena dan kertas. 

Smartphone bisa memerankan dalam hal pengambilan gambar sebagai pelangkap dan bukti yang mendukung tulisan kita. Menulis mampu meningkatkan kreatifitas kita. Tjiptadinata Effendi dalam catatannya mengatakan bahwa “Menulis Merangsang Dwi Fungsi Otak." Orang yang membaca, hanya merangsang otak dari satu arah. Sedangkan dengan menulis, maka sekaligus merangsang dwi fungsi otak secara maksimal. Orang tidak mungkin menulis tanpa membaca apa yang ditulisnya (sumber:http://amanahru.blogspot.co.id).

Dalam menulis tentu saja kita membutuhkan alat tulis profesional yang mampu mendukung segala aktifitas kita. Tak lengkap rasanya jika alat tulis tersebut dipilih secara acak. Kualitas akan menjadi alasan utama kenapa pilihan alat tulis menjadi penting. Bayangkan saja jika alat tulismu tidak bisa menghasilkan tulisan yang maksimal. Ide dan gagasan cemerlang bisa hilang dan terbuang sia-sia. Di ujung tulisan ini saya ingin merekomendasikan salah satu alat tulis profesional yang merupakan produsen terbesar dan tertua di dunia. Faber-Castell menjadi pilihan untuk para pekerja seni dunia. Faber-Castellmampu menjawab kebutuhan para pekerja seni seperti penulis untuk selalu berkarya.  Secara tidak langsung Faber-Castell mengalirkan ilmu ke setiap manusia dan memberikan karya melalui tangan-tangan pekerja seni. Rekomendasi terbaik bagi pekerja seni ya Faber-Castell.

/Fajar Umarsandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun