Mohon tunggu...
Umar Sahidin
Umar Sahidin Mohon Tunggu... Lainnya - Tujuan pergi adalah pulang

Saya itu pelupa, biar gak lupa makanya saya tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malas Pada Anak Karena Dampak Pembelajaran Jarak Jauh

13 Februari 2021   21:59 Diperbarui: 13 Februari 2021   22:19 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi


 Kenyataannya sekolah jarak jauh menimbulkan berbagai dampak , mulai dari anak yang menjadi malas. Anak malas terjadi karena sebelum pandemi saja anak sudah sibuk dengan ponsel, dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh anak semakin sulit untuk lepas dari ponselnya ditambah lagi banyaknya tugas yang di berikan guru yang menjadikan alasan anak malas membantu orang tua.

Sudah hampir 1 tahun Pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh secara online.  Pembelajaran tersebut bertujuan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Pendidikan jarak jauh dilakukan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya. Untuk  melaksanakan penbelajaran jarak jauh siswa memperlukan sarana termasuk ponsel canggih yang didukung beberapa aplikasi seperti WhatsApp, Google Form, Google Sheet, Google Slide, dan Google Drive. Mereka juga membutuhkan koneksi internet untuk mengakses media tersebut.

Namun kenyataannya sekolah jarak jauh menimbulkan berbagai dampak, mulai dari anak yang menjadi malas. Anak malas terjadi karena sebelum pandemi saja anak sudah sibuk dengan ponsel. Dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh anak semakin sulit untuk lepas dari ponselnya. Ditambah lagi banyaknya tugas yang di berikan guru yang menjadikan alasan anak malas membantu orang tua. Kurangnya perhatian dari orang tua karena sibuk dengan pekarjaanya juga semakin memperburuk keadaan anak saat belajar di rumah.

Orang tua memberi fasilitas ponsel dengan tujuan untuk kegiatan belajar online, namun sering kali di gunakan untuk hal yang lain seperti bermain game dan lainnya. Perlunya pengawasan dari orang tua juga faktor utama dalam mendorong anak lebih semangat dalam melakukan kegiatan belajar di rumah. Anak malas belajar menjadi beban pikiran setiap orang tua. Pasalnya, pendidikan sangat penting untuk masa depannya kelak.  

Setiap anak memiliki cara belajar masing-masing yang nyaman.Orang tua dapat membantu anak menjadi termotivasi dengan mendampingi anak untuk mengetahui gaya belajar yang efektif untuknya. Orang tua bisa memulainya dari topik pelajaran yang disukai anak. Kunci dari mengatasi anak malas belajar adalah kepekaan orang tua dan keterbukaan serta pengertian orang tua untuk berbicara secara pribadi dengan anak untuk mengetahui apa yang sebenarnya membuat anak malas belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun