Novel "Kapan Kau Bilang Wo Ai Ni" Karya Awie Awan

Novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut.

Buku novel karya Awie awan yang berjudul kapan kau bilang wo ai ni, bercerita tentang Saskia anak perempuan dari bu Mei dan Edwin anak laki -- laki dari bu Yuni, pada suatu malam Saskia bertemu dengan kekasihnya yang Bernama Ramon untuk makan malam. 

Saskia mengira pada malam itu Ramon hendak untuk melamarnya namun na'as nya nasib berkarta lain Saskia malah di putuskan oleh kekasihnya yang bernama Ramon. Saskia pun menangis tersedak -- sedaak dia pun menelpon temannya untuk menuju ke kafe langganannya karena Saskia sedang ingin bercerita.

Keeseokan harinya bu Mei ibu dari Saskia menghadiri sebuah acara pesta ulang tahun teman lamanya, bu Mei mengedarkan pandangannya ke kanan dan ke kiri pandangan Mei berhenti di arah jam dua mengamati seorang wanita yang mengenakan gaun biru toska, ternyata itu teman lamannya pada saat sekolah yang bernama bu Yuni. Setelah lama berbincang - bincang sebuah ide tercetus dari benak bu Yuni untuk menjodohkan anak laki -- lakinya kepada anak peremupuan bu Mei.

Pada siang hari Saskia berjalan seorang diri, tiba -- tiba ada mobil lewat dengan kencang dan melewati lubang air dan baju Saskia pun terkena cipratan air dari mobil itu. 

Ternyata didalam mobil itu adalah Edwin anak dari bu Yuni. Saskia pun kesal dan memarihi itu karena sudah membuat baju Saskia itu kotor terkena cipratan air karena Edwin, kemudia Edwin pun mengalah minta maaf dan mengasih uang dua puluh ribu kepada Saskia.

Bu Mei dan bu Yuni menjalakan rencananya untuk menjodohkan anak mereka, kebetulan anak mereka bekerja di mall yang sama jadi lebih mudah untuk mengatur rencana perjodohan tersebut. 

Semua rencana telah di jalankan tetapi semua itu terlihat percuma karena ke dua anak mereka tidak bisa sama sekali menyatu karena setiap mereka bertemu selalu saja bertengkar dan meributkan hal sepele. 

Pada suatu malam bu Mei dan bu Yuni mengajak anak nya untuk makan malam bersama kedua anak mereka sudah tahu bahwa mereka akan di jodohkan dengan setengah hati kedua anak mereka mengiyakan ajakan makan malam dari orang tuanya. 

Pada pertemuan makan malam itu kedua anak mereka sengaja mengeluarkan sifat jeleknya di depan orang tua mereka yang bertujuan agar orang tuanya tidak jadi menjodohkannya. 

Kemudian selepas pulang makan malam Bu Mei dan Bu yuni menasihati kedua anaknya agar cepat berdamai dengan alasan bu Mei dan bu Yuni sudah berteman sejak lama jadi tidak pantas kalau anak nya bermusuhan.