b. Kato Manurun (kata menurun) adalah kata yang disampaikan oleh orang yang berusia lebih tua kepada orang yang berusia lebih muda, seperti dari orang tua kepada anak, mamak kepada kamanakan, guru kepada murid dan lain-lain. Walaupun usia lawan tutur lebih muda dari penutur, ketika dalam pembicaraan orang yang berusia lebih tua harus tetap memperhatikan kesopanan bahasanya agar lawan tuturnya tetap merasa dihargai dalam pembicaraan tersebut.
c. Kato Mandata (Kata Mendatar) : adalah tata cara berbicara dengan orang yang sama besar dari segi usia maupun status sosial, biasanya kato mandata digunakan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya atau seumuran dan pada kato mandata ini harus ada rasa saling menghargai satu sama lain yang berarti harus berkata-kata tanpa menyakiti/menyinggung perasaan orang lain.
d. Kato Malereng (Kata Melereng) : ialah bagaimana cara berkata dam bertutur baik dan sopan kepada orang yang di segani, biasanya kato malereng ini tidak ceplas-ceplos di ucapkan secara terus terang, terkadang kato malereng ini di ucapkan layaknya sindiran.Contoh kato malereng yaitu ketika berbicara dengan Sumando, Ipar, Mamak dan lain sebagainya.
Bahasa Kieh
Bahasa Minangkabau yang digunakan dalam pertuturan sehari-hari menggunakan ujaran tidak langsung, kiasan, sindiran dan perumpamaan disebut sebagai Bahasa Kieh. Bahasa Kieh merupakan salah satu cara bertutur masyarakat Minangkabau. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau, cenderung bertutur tidak berterus terang. Biasanya masyarakat Minangkabau bertutur melalui sindiran, kiasan dan perumpaman terlebih dahulu. Kata kieh biasanya diucapkan untuk mengungkapkan rasa kesal, marah, emosi, gembira dan sedih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H