Mohon tunggu...
Umar Anggana
Umar Anggana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan di Universitas Negeri Malang

Orang yang suka pendidikan, teknologi, dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keragaman untuk Persatuan: Diklat Wawasan Kebinekaan Global oleh PPG Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang

1 Januari 2025   14:33 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:26 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa/i PPG Prajabatan G2 Tahun 2024 Kelas Informatika-001 bersama Pemateri Diklat WKG. (Foto: Agung Puji Santoso)

Pendahuluan

            Tanggal 30 Desember 2024, Universitas Negeri Malang sebagai salah satu kampus penyelenggara PPG Prajabatan telah melaksanakan kegiatan Diklat Wawasan Kebangsaan (WKG). Diklat WKG merupakan serangkaian kegiatan dari program PPG Prajabatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan membangun kesadaran tentang pentingnya cinta tanah air. Ada 5 topik yang dibahas dalam Diklat WKG ini diantaranya adalah kebinekaan global, kebinekaan Indonesia, berdamai dengan diri, keragaman di sekolah, dan menuju sekolah damai. Apa saja yang dipelajari dan bagaimana keseruannya? Berikut penjelasannya.

Presentasi Hasil Karya Kelompok-1 pada Diklat WKG di Kelas Informatika-001. (Foto: Agung Puji Santoso)
Presentasi Hasil Karya Kelompok-1 pada Diklat WKG di Kelas Informatika-001. (Foto: Agung Puji Santoso)

Kebinekaan Global "Dunia yang Berwarna"

Kebinekaan global membuka cara pandang terhadap keberagaman yang ada dalam diri manusia, sejatinya setiap manusia ingin diakui keberadaannya. Keberagaman suku, etnis, ras, budaya, sosial, maupun ekonomi bukan menjadi alasan bagi manusia untuk bersikap diskriminatif dan merasa paling baik ataupun sempurna. Keberagaman manusia menjadi dasar kebinekaan global dalam menciptakan dunia yang inklusif dan harmonis. Dalam konteks global, rasa kebinekaan penting dimiliki oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial, membuka pandangan baru bahwa manusia memiliki ciri khas dan keberagaman sesuai dengan budaya tempat mereka tinggal. Kebinekaan global dalam topik pertama ini membuka pandangan dasar kita terhadap keberagaman yang ada dalam diri manusia secara global, dengan membangun rasa saling menghargai, toleransi dan berpikir terbuka terhadap perbedaan yang ada. Kebinekaan secara global mendorong terbentuknya sikap saling memahami dan menghargai perbedaan, mendukung terbentuknya kerukunan dan rasa saling menghormati dalam perbedaan.

Pada topik kebinekaan global kita belajar bahwa manusia itu sangat beragam, namun bukan menjadi suatu alasan untuk melakukan diskriminasi antar ras atau golongan. Pada dasarnya tidak ada manusia murni yang mewarisi DNA salah satu ras atau golongan. Hal ini membuktikan bahwa manusia pada dasarnya berbeda-beda, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk berbuat diskriminatif terhadap sesama manusia. Upaya mempersiapkan diri dalam kebinekaan global bisa dilakukan dengan mengembangkan kemampuan diri dalam 4C meliputi Creativity, Communication, Critical Thinking, dan Collaboration sehingga kita bisa berpikir lebih terbuka terhadap keberagaman yang ada. Aspek tersebut mendorong individu untuk bersikap lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan yang dimiliki oleh setiap manusia, menekankan bahwa kita bisa bekerja sama, berkolaborasi, dan saling bertoleransi dalam perbedaan.

Presentasi Hasil Karya Kelompok-2 pada Diklat WKG di Kelas Informatika-001. (Foto: Setyawan Aji Samudra)
Presentasi Hasil Karya Kelompok-2 pada Diklat WKG di Kelas Informatika-001. (Foto: Setyawan Aji Samudra)

Kebinekaan Indonesia "Negeri penuh Harmoni"

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman luar biasa dalam budaya, suku, ras, dan kepercayaan. Keragaman ini menjadi kekayaan sekaligus kekuatan yang harus dijaga dan dihormati oleh setiap warganya. Dalam konteks pendidikan, kebinekaan Indonesia menjadi salah satu topik penting yang mengajarkan siswa untuk memahami dan menghargai perbedaan sebagai bagian dari usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Proses ini dapat dimulai dengan mengamati keberagaman yang ada di lingkungan sekitar, seperti di sekolah. Dalam sebuah kelas, misalnya, siswa dapat menemukan berbagai perbedaan, mulai dari latar belakang daerah asal, bahasa yang digunakan, hingga tradisi dan kepercayaan yang dianut. Pengalaman ini membantu siswa memahami bahwa keberagaman adalah sesuatu yang alami dan menjadi bagian dari kehidupan bersama.

Memahami keberagaman di sekitar juga menjadi langkah penting untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Dengan berinteraksi secara aktif, siswa dapat belajar menghargai perbedaan dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Kegiatan seperti diskusi kelompok, perayaan hari besar nasional, atau program seni budaya di sekolah menjadi wadah untuk memperkuat rasa kebersamaan di tengah perbedaan. Melalui penanaman nilai toleransi dan empati, siswa tidak hanya belajar hidup berdampingan secara damai tetapi juga berkontribusi dalam menjaga persatuan bangsa. Jika keberagaman ini dirawat dengan baik, ia akan menjadi dasar yang kokoh untuk membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera dan berkeadaban yang tinggi.

Presentasi Hasil Karya Kelompok-3 pada Diklat WKG di Kelas Informatika-001. (Foto: Rahmadita Sugma Ryanti)
Presentasi Hasil Karya Kelompok-3 pada Diklat WKG di Kelas Informatika-001. (Foto: Rahmadita Sugma Ryanti)

Berdamai dengan Diri "Damai Mulai dari Diri"

Identitas diri, identitas merupakan ciri-ciri khusus seseorang atau kelompok yang dapat membedakan dengan yang lain. Identitas diri berartikan ciri-ciri khusus yang kita miliki dan berbeda dengan lainnya, setiap orang memiliki identitas masing-masing bahkan setiap orang punya banyak identitas apalagi warga negara Indonesia yang memiliki beragam suku, ras, dan budaya, sehingga identitas dapat berupa apa saja, bisa memiliki suku yang sama, namun beda agama, ataupun memiliki agama yang sama namun beda suku. Identitas ada yang dapat kita bangun dan ciptakan, ada juga yang kita peroleh sejak lahir dan tidak dapat diubah maka dari itu identitas itu penting sekali bagi diri bahkan ada yang sangat tersinggung jika identitasnya direndahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun