Mohon tunggu...
Umar FaruqAFero
Umar FaruqAFero Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa di IAIN Kudus

Konten kebanyakan berfokus pada hal - hal yang terjadi disekitaran kita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Barongan sebagai Salah Satu Media Dakwah

6 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 6 Juni 2022   10:05 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Barongan Sebagai Salah Satu Media Dakwah Lewat Kesenian

Dakwah adalah metode mengajak seseorang kearah yang dituju oleh yang mengajak. Dakwah sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) mengandung arti seruan untuk memeluk dan mempelajari serta mengamalkan ajaran agama. 

Jadi,  dalam mengajak seseorang perlu ditempuh dengan cara yang sejuk dan disukai oleh orang yang diajak. Islam datang di Nusantara melalui para mubaligh yang berawal sebagai pedagang kemudian menetap dan menyebarluaskan agama kepada masyarakat sekitar. 

Metode yang ditempuh pun terbilang cukup unik, beda dari cara yang sekarang ini banyak dilakukan para da’i. Hal ini dilakukan bukan atas dasar apapun, melainkan taktik penyebaran faham/dakwah yang dilakukan secara halus, masuk ke sendi – sendi kehidupan masyarakat.

Dakwah dapat disalurkan dalam beberapa metode, seperti perkawinan, perdagangan ataupun kesenian. Dakwah dengan menggunakan jalan kesenian merupakan metode yang paling ampuh dimasa itu, karena satu – satunya hiburan pada saat itu adalah sebuah pertunjukan. Jadi sangatlah mudah memasukkan unsur – unsur dakwah dalam pertunjukan kesenian yang dimasa itu sangat digemari masyarakat.

Kesenian Barong atau lebih dikenal dengan sebutan Barongan merupakan sebuah kesenian yang berasal dan populer di daerah Jawa Tengah, lebih tepatnya di daerah Blora. 

Kesenian Barongan merupakan representasi dari sifat – sifat masyarakat yang ada, yakni spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak dan berani yang dilandasi kebenaran atau kejujuran. Kesenian barongan adalah tempat pelengkap yang dibauat Singo Barong yang merepresentasikan penguasa hutang yang angker dan sangat buas. Tokoh dalam cerita barongan disebut Gembong Amijoyo.

Kesenian Barongan di Kudus sampai saat ini belum ditemukan asal usul yang pasti karena bukti autentik tertulis tentang kesenian barongan belum juga ditemukan. 

Menurut legenda yang ada secara turun temurun ada dalam masyarakat Kudus, seni barongan di Kudus sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, pada zaman perkembangan islam di daerah Kudus. 

Seni barongan di daerah Kudus diciptakan oleh Ki Gedhe Loram yang dibantu Ki Gedhe Getas yang kemudian dilanjutkan olehnya yang digunakan untuk sarana dakwah yang dikemas dalam bentuk sebuah pertunjukan. Diera sekarang ini seni barongan seringkali menjadi pelengkap dalam acara – acara seperti ruwatan khitan, ruwatan niakah dan lain sebagainya.

Naskah yang dibawakan pun mengandung nilai dakwah yang cukup tinggi. Disamping pertunjukan barongan, terdapat juga selingan campursari yang mana tembang – tembang yang dibawakan adalah tembang pengingat ( pepeling ) kepada masyarakat yang sedang menonton. 

Jadi, bisa dikatakan jika keseniana barong ini bukan hanya sekadar tontonan, akan tetapi tuntunan yang kemudian memnjadi alternatif dakwah bagi orang – orang sudah jenuh dengan metode dakwah ynag monoton dengan ceramah. Kesenian ini sebetulnya mengandung banyak sekali nilai – nilai dakwah dan menjadi tempat yang sangat potensial untuk menyebarkan sebuah agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun