Matahari berselimut angin dingin penuh kesejukan menghantam ku dalam kebingungan
Telaga berbaring dengan tenang menerima sinarnya yang tampak tersipu malu untuk terbangun untuk membuka mata
Angin mencoba memukul air telaga yang tampak  pulas berbaring di tengah ke Indahan nya
Â
Membuat ku berfikir antara bertahan atau pergi tuk melanjutkan ritme kehidupan
Bertahan mengikuti percikan air yang tampak
tenang dengan sejuta ke indahan yang di tawarkan
"Atau"
Pergi bersama mengikuti angin yang menghantam air dengan percikan air yang membekas di atas telaga yang bersehaja
Entah lah
Telaga ini mengajarkan ku dan telah membuatku merefleksikan perseteruan yang tak tertuntaskan antara pergi dan bertahan
Bertahan sembunyi di dasar telaga agar tak terlihat di permukaan bermain di dalamnya
Atau berenang di kepinggir telaga untuk menyaksikan ke Indahan danau yang begitu mempesona
Jika pun aku harus memilih menyelam di dasar telaga  ini aku ingin tidak ada satu orang pun yang melihatnya
Apabila saya pada akhirnya harus berenang ke pinggir danau izinkan saya menjadi orang yang pertma mengangumi ke Indahan nyaÂ
Di telaga yang penuh sahaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H